Cara Memelihara Kucing Hutan Blacan dan cara Menjinakkannya

Kucing Hutan Blacan (felis bangalensis) adalah salah satu dari beberapa spesies kucing hutan yang ada diindonesia dan merupakan hewan endemic yang merupakan kucing hutan asli indonesia. Kucing hutan blacan memiliki banyak sebutan yaitu, kucing congkok, macan akar, kucing rase dll. 

Klasifikasi Kucing Hutan Blacan

• Kingdom: animalia 
• Filum : Chordata
• Class: mamalia
• Ordo: carnivore
• Family: Felidae 
• Genus: fells

• Spesies :  felis bangalensis (prionailurus bengalensis) 

Dalam istilah inggris kucing hutan (blacan) disebut leopard cat karena memiliki kemiripin corak warna dengan macan tutul akan tetapi tidak masuk dalam genus panthera yaitu klasifikasi kelompok (genus) kucing besar.

Ciri-ciri Kucing hutan (blacan), yaitu

• Memiliki ukuran yang sama dengan  dengan kucing rumahan
• Memiliki bulu halus dan pendek 
• Umumnya memiliki ekor yang panjang, kucing rumahan beberapa ditemukan memiliki ekor pendek terpotong. 
• Memiliki warna kuning kecoklatan 
•  Ciri khas bertotol hitam atau coklat tua
• Kucing hutan bersifat sensitive dan agresif
• Sulit dijinakkan 
• Sering ditemukan di hutan, kebun dan lahan pertanian
• Pemakan daging (karnivora) 

Kucing hutan (blacan) jantan dan betina sangat mudah dibedakan seperti kucing pada umumnya, kucing jantan memiliki testis yang mencolok di bawah anusnya. 

Siklus Hidup Kucing Hutan, yaitu: 

• Masa reproduksi sepanjang tahun
• Masa kehamilan sekitar 2-3 bulan (70-80) hari
• Dapat melahirkan anak dari 2- 5 ekor 
• Umur 10 hari anak kucing hutan sudah bisa berburu dengan pantauan induknya
• Menjadi dewasa saat berumur 13 bulan

Cara memeilihara kucing hutan blacan

Kucing hutan blacan baru-baru ini menjadi buah bibir, banyak yang mencoba memeliharanya. Namun, berdasarkan pengalaman para juragan pecinta kucing, kucing hutan adalah yang paling susah dipelihara karena galak sensitive dan agresif tinggi seHingga sulit untuk beradaptasi pada lingkungan peliharaan. Menurut kami, kebiasaan dari kucing hutan di alam liar  adalah  aktif dimalam hari,  didesa desa kami blacan atau yang sering diseut rase (Lombok)  menjadi hama yang suka memangsa ayam warga dan sangat sulit ditemukan disiang hari.

Beberapa hal yang harus diperhatikan saat memelihara kucing hutan blacan, yatu:

1. Kondisi lingkungan

Dengan sifat alamiahnya yang bersembunyi, maka akan lebih baik jika member tempat tinggal yang lebih tertutup atau memiliki bilah untuk bersembunyi. Sifat agresifitasnya juga bisa menjadi masalah jika tempat atau lokasi pemeliharaannya ramai, ribut sehingga membuatnya menjadi setres. 

Di lingkungan alaminya yang lebih suka berburu dimalam hari, maka pencahayaan tempat tinggal juga perlu di perhatikan. Cahaya juga menjadi sumber stress bagi hewan hewan yang aktif dimalam hari.

2. Makanan 

Kucing hutan blacan ini memang bukanlah hewan peliharaan, hanya menjadi tren beberapa tahun ini orang-orang mulai memelihara hewan-hewan ekstrem. Kucing hutan (blacan ) adalah murni karnivora atau pemakan daging. Beberapa juragan yang pernah memelihara kucing hitam mengatakan, jika ingin memelihara kucing hutan berumur panjang maka beri makan daging yang cukup. 

Tips lainnya dalam memeberi makanan adalah untuk memeberi makanan daging matang, kebiasaan hewan liar adalah memakan makanan mentah dari hasil berburu dengan memeberinya makanan matang akan membantunya mengenalkan pola makanan baru dan tentu makanan matang tersebut akan jauh lebih sehat. 

Cara menjinakkan kucing hutan liar 

Untuk memelihara kucing hutan (blacan) kemungkinan besar berhasil adalah jika dipelihara sejak masih bayi, kucing hutan bisa sangat mudah untuk jinak dan berkembang dengan lingkungan habitat pemeliharaan. Seperti yang kami katakana diawal, umur 10 hari saat kucing hutan sudah dapat memkbuka mata mereka sudah bisa berburu mencari makan. 

Lalu bagaimana cara menjinaakan kucing hutan liar yang sudah besar?

• Berikan waktu untuk beradaptasi 
• Berikan makanan yang baik dan paling disukai
• Sering mengajaknya berintaksi 
• Ajak bermain 
• Berikan makanan dengan tangan
• Sering elus kepalanya 
• Mandikan