Langkah-langkah Menjadi Petani Hidroponik untuk Pemula
Apa itu Hidroponik?
Hidroponik berasal dari dua kata bahasa yunani yaitu hydro dan ponos, Hydro yg berarti air dan ponos yg berarti daya. Singkatnya hidroponik adalah bertanam dengan mengandalkan daya air. Dengan demikian Hidropoik disebut sebagai sollies culture atau bercocok tanam tanpa tanah.
Potensi Bertani Hidroponik
Bagaimana potensi berhidroponik? Sekarang hidroponik dilirik sebagai suatau cara bertanam yang lebih efisien, selain bisa memaksimalkan lahan juga dapat mengontrol zat hara bagi tanaman. Biaya yang dibutuhkan relatif kecil dibanding bertani pada umumnya
Setidaknya ada 4 alat dan bahan yang harus dipersiapkan untuk memulai bertani hidroponik, yaitu:
Langkah-langkah bertani Hidroponik
1. Penyemaian
Penyemaian, pembibitan dilakukan pada media tanam seperto Rockwool, Kapas atau sejenisnya.
Caranya:
Potong media tanam dengan ukuran 2×2cm
Masukkan benih kedalam media tanam
Letakkan pada wadah air lahan tanam hidroponik
2. Penanaman
Setelah bibit tumbuh dari proses penyemaian hingga terlihat berdain dan akar sudah mengikat media semai. Maka dipindahkan dalam pot hidroponik, pot gidroponik adalah tempat diletakkannya bibit bersama dengan media semainya, berbentuk gelas kecil yang memiliki banyak lubang sehingga air ataupun akar dapat keluar masuk.
3. Penanaman
Setelah dimasukkan dalam pot, selanjutnya dimasukkan kedalam sistem atau instalasi atau lahan hidroponik, misalnya pipa, atau botol minuman (hidroponik sederhana), derijen yang didalamnya terdapat air.
4. Pemberian nutrisi
Karena menggunakan daya air bukan tanah, maka harus diberikan nutrisi pada air tersebut. Nutrisi berupa pupuk cair di campurkan dalam air instalasi, botol minuman, derigent atau lahan yang digunakan utk berhidroponik.
5. Kontrol nutrisi
Karena menggunakan air dan nutrisi cair, sekali-kali harus dicek kondisi air tersebut seperti pH atau lainnya. Tanaman bagus pada air dengan keasaman rendah atau mendekati pH netral. jika tidak memiliki alat test pH sebisa munglin anda bisa melihat kondisi air, kekentalan, Bau dan sebagainya. Sehingga sesekali bisa diganti.
6. Panen
Jika semua rangkaian sudah dilakukan maka bagian intinya adalah panen.
Hidroponik berasal dari dua kata bahasa yunani yaitu hydro dan ponos, Hydro yg berarti air dan ponos yg berarti daya. Singkatnya hidroponik adalah bertanam dengan mengandalkan daya air. Dengan demikian Hidropoik disebut sebagai sollies culture atau bercocok tanam tanpa tanah.
Potensi Bertani Hidroponik
Bagaimana potensi berhidroponik? Sekarang hidroponik dilirik sebagai suatau cara bertanam yang lebih efisien, selain bisa memaksimalkan lahan juga dapat mengontrol zat hara bagi tanaman. Biaya yang dibutuhkan relatif kecil dibanding bertani pada umumnya
Contohnya saja sebagai petani umum akan mulai mempersiapkan bertanam dengan membajak sawah, menyewa tenaga untuk dari menanam hingha memanen.Apa yang perlu di persiapkan untuk memulai bertanam.
Setidaknya ada 4 alat dan bahan yang harus dipersiapkan untuk memulai bertani hidroponik, yaitu:
- Pertama, Karena kita akan bekerja pada lahan air, maka yang diperlukan adalah wadah air, sistem atau instalasi air yang dapat dialirkan atau tidak. sistem hidroponik biasanya di desain dimana air dapat dikontrol dengan baik, pembuangan atau penambahannya.
- Kedua, karena berada pada sistem air maka zat hara tidak bisa tersedia seperti yang terdapat pada berrani di tanah sawah karenanya diperlukan pupuk cair.
- Ketiga, kita bekerja pada sistem air maka tanaman membutuhkan media tambahan tempat melekatnya akar, biasanya yang sering digunakan adalah Rockwool, Kapas, spons dan lain-lain.
- Keempat, Kita membutuhkan wadah baru seperti pot atau dapat menggunakan bahan bekas lainnya seperti bekas botol air minum, botol gelas plastik dll.
Langkah-langkah bertani Hidroponik
1. Penyemaian
Penyemaian, pembibitan dilakukan pada media tanam seperto Rockwool, Kapas atau sejenisnya.
Caranya:
Potong media tanam dengan ukuran 2×2cm
Masukkan benih kedalam media tanam
Letakkan pada wadah air lahan tanam hidroponik
2. Penanaman
Setelah bibit tumbuh dari proses penyemaian hingga terlihat berdain dan akar sudah mengikat media semai. Maka dipindahkan dalam pot hidroponik, pot gidroponik adalah tempat diletakkannya bibit bersama dengan media semainya, berbentuk gelas kecil yang memiliki banyak lubang sehingga air ataupun akar dapat keluar masuk.
3. Penanaman
Setelah dimasukkan dalam pot, selanjutnya dimasukkan kedalam sistem atau instalasi atau lahan hidroponik, misalnya pipa, atau botol minuman (hidroponik sederhana), derijen yang didalamnya terdapat air.
4. Pemberian nutrisi
Karena menggunakan daya air bukan tanah, maka harus diberikan nutrisi pada air tersebut. Nutrisi berupa pupuk cair di campurkan dalam air instalasi, botol minuman, derigent atau lahan yang digunakan utk berhidroponik.
5. Kontrol nutrisi
Karena menggunakan air dan nutrisi cair, sekali-kali harus dicek kondisi air tersebut seperti pH atau lainnya. Tanaman bagus pada air dengan keasaman rendah atau mendekati pH netral. jika tidak memiliki alat test pH sebisa munglin anda bisa melihat kondisi air, kekentalan, Bau dan sebagainya. Sehingga sesekali bisa diganti.
6. Panen
Jika semua rangkaian sudah dilakukan maka bagian intinya adalah panen.
Posting Komentar untuk "Langkah-langkah Menjadi Petani Hidroponik untuk Pemula"
Posting Komentar