Cara Kerja Pestisida Racun Kontak, Sistemik, Lambung dan Translaminar



Penting, mengetahui cara kerja pestisida sebagai bahan pertimbangan penggunaan pestisida yang tepat untuk pengendalian hama. 

Berikut ulasan lengkap perbedaan cara kerja pestisida racun kontak, sistemik, lambung dan Translaminar.

Cara Kerja Pestisida Racun Kontak



Pestisida racun kontak bekerja dengan cara mengintervensi fungsi fisiologis hama sasaran ketika terjadi kontak langsung antara pestisida dengan permukaan tubuh hama. Berikut adalah beberapa cara kerja spesifiknya:

1. Mengganggu Sistem Saraf

Racun kontak dapat mengganggu sistem saraf hama dengan cara menghambat kerja enzim yang penting untuk transmisi impuls saraf.

Hal ini dapat menyebabkan kelumpuhan, tremor, dan akhirnya kematian pada hama.

2. Merusak Membran Sel

Racun kontak dapat melarutkan membran sel hama, sehingga menyebabkan kebocoran isi sel dan kematian sel.

Hal ini dapat menyebabkan ** kerusakan jaringan** dan kematian hama.

3. Menghambat Respirasi

Racun kontak dapat menghambat proses respirasi hama dengan cara menghambat kerja enzim yang penting untuk respirasi sel.

Hal ini dapat menyebabkan kekurangan oksigen dan kematian hama.

4. Mengganggu Metabolisme

Racun kontak dapat mengganggu metabolisme hama dengan cara menghambat kerja enzim yang penting untuk metabolisme sel.

Hal ini dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan, reproduksi, dan kematian hama.

Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Pestisida Racun Kontak

  • Tingkat kontak: Semakin banyak hama yang terkena kontak dengan pestisida, semakin efektif pestisida tersebut.
  • Formulasi: Formulasi pestisida yang tepat dapat meningkatkan efektivitas pestisida.
  • Kondisi lingkungan: Kondisi lingkungan yang ideal (misalnya, temperatur dan kelembaban) dapat meningkatkan efektivitas pestisida.
  • Resistensi hama: Hama dapat mengembangkan resistensi terhadap pestisida racun kontak.

Keuntungan dan Kerugian Pestisida Racun Kontak

Keuntungan:

  • Bekerja cepat
  • Mudah digunakan
  • Relatif murah

Kerugian:

  • Dapat membahayakan manusia dan hewan
  • Dapat mencemari lingkungan
  • Hama dapat mengembangkan resistensi

Tips Penggunaan Pestisida Racun Kontak:

  • Gunakan pestisida racun kontak dengan hati-hati dan ikuti petunjuk penggunaan pada label.
  • Gunakan alat pelindung diri (APD) saat menggunakan pestisida.
  • Hindari penggunaan pestisida racun kontak di dekat sumber air.
  • Lakukan rotasi pestisida untuk mencegah resistensi hama.

Alternatif Pestisida Racun Kontak

  • Pestisida racun lambung
  • Pestisida sistemik
  • Pengendalian hama hayati


Cara Kerja Pestisida Racun Sistemik



Pestisida racun sistemik bekerja dengan cara diserap oleh tanaman melalui daun, batang, atau akar. Setelah diserap, pestisida akan tersebar ke seluruh bagian tanaman melalui sistem pembuluh. Berikut adalah beberapa cara kerja spesifiknya:

1. Mengganggu Sistem Saraf:

Racun sistemik dapat mengganggu sistem saraf hama dengan cara menghambat kerja enzim yang penting untuk transmisi impuls saraf.

Hal ini dapat menyebabkan kelumpuhan, tremor, dan akhirnya kematian pada hama.

2. Merusak Membran Sel

Racun sistemik dapat melarutkan membran sel hama, sehingga menyebabkan kebocoran isi sel dan kematian sel.

Hal ini dapat menyebabkan ** kerusakan jaringan** dan kematian hama.

3. Menghambat Respirasi:

Racun sistemik dapat menghambat proses respirasi hama dengan cara menghambat kerja enzim yang penting untuk respirasi sel.

Hal ini dapat menyebabkan kekurangan oksigen dan kematian hama.

4. Mengganggu Metabolisme:

Racun sistemik dapat mengganggu metabolisme hama dengan cara menghambat kerja enzim yang penting untuk metabolisme sel.

Hal ini dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan, reproduksi, dan kematian hama.

Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Pestisida Racun Sistemik

  • Tingkat penyerapan: Semakin banyak pestisida yang diserap oleh tanaman, semakin efektif pestisida tersebut.
  • Formulasi: Formulasi pestisida yang tepat dapat meningkatkan efektivitas pestisida.
  • Kondisi lingkungan: Kondisi lingkungan yang ideal (misalnya, temperatur dan kelembaban) dapat meningkatkan efektivitas pestisida.
  • Resistensi hama: Hama dapat mengembangkan resistensi terhadap pestisida racun sistemik.

Keuntungan dan Kerugian Pestisida Racun Sistemik:

Keuntungan:

  • Bekerja secara sistemik, sehingga dapat membunuh hama yang tersembunyi di dalam tanaman.
  • Efektif untuk mengendalikan hama yang resisten terhadap pestisida racun kontak.
  • Relatif mudah digunakan.

Kerugian:

  • Dapat membahayakan manusia dan hewan.
  • Dapat mencemari lingkungan.
  • Hama dapat mengembangkan resistensi.

Tips Penggunaan Pestisida Racun Sistemik

  • Gunakan pestisida racun sistemik dengan hati-hati dan ikuti petunjuk penggunaan pada label.
  • Gunakan alat pelindung diri (APD) saat menggunakan pestisida.
  • Hindari penggunaan pestisida racun sistemik di dekat sumber air.
  • Lakukan rotasi pestisida untuk mencegah resistensi hama.

Alternatif Pestisida Racun Sistemik:

  • Pestisida racun kontak
  • Pengendalian hama hayati
  • Pestisida nabati


Cara Kerja Pestisida Racun Lambung


Pestisida racun lambung bekerja dengan cara tertelan oleh hama ketika hama memakan bagian tanaman yang telah terkontaminasi Pestisida. Berikut adalah beberapa cara kerja spesifiknya:

1. Mengganggu Sistem Saraf

Pestisida racun lambung dapat mengganggu sistem saraf hama dengan cara menghambat kerja enzim yang penting untuk transmisi impuls saraf.

Hal ini dapat menyebabkan kelumpuhan, tremor, dan akhirnya kematian pada hama.

2. Merusak Membran Sel

Pestisida racun lambung dapat melarutkan membran sel hama, sehingga menyebabkan kebocoran isi sel dan kematian sel.

Hal ini dapat menyebabkan kerusakan jaringandan kematian hama.

3. Menghambat Respirasi

Pestisida racun lambung dapat menghambat proses respirasi hama dengan cara menghambat kerja enzim yang penting untuk respirasi sel.

Hal ini dapat menyebabkan kekurangan oksigen dan kematian hama.

4. Mengganggu Metabolisme

Pestisida racun lambung dapat mengganggu metabolisme hama dengan cara menghambat kerja enzim yang penting untuk metabolisme sel.

Hal ini dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan, reproduksi, dan kematian hama.

Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Insektisida Racun Lambung

  • Tingkat konsumsi: Semakin banyak insektisida yang tertelan oleh hama, semakin efektif insektisida tersebut.
  • Formulasi: Formulasi insektisida yang tepat dapat meningkatkan efektivitas insektisida.
  • Kondisi lingkungan: Kondisi lingkungan yang ideal (misalnya, temperatur dan kelembaban) dapat meningkatkan efektivitas insektisida.
  • Resistensi hama: Hama dapat mengembangkan resistensi terhadap insektisida racun lambung.


Keuntungan dan Kerugian Insektisida Racun Lambung:

Keuntungan:

  1. Bekerja secara efektif terhadap hama yang memakan bagian tanaman.
  2. Relatif mudah digunakan.
  3. Dapat digunakan untuk mengendalikan hama yang resisten terhadap insektisida racun kontak.

Kerugian:

  1. Dapat membahayakan manusia dan hewan.
  2. Dapat mencemari lingkungan.
  3. Hama dapat mengembangkan resistensi.


Tips Penggunaan Insektisida Racun Lambung:

  • Gunakan insektisida racun lambung dengan hati-hati dan ikuti petunjuk penggunaan pada label.
  • Gunakan alat pelindung diri (APD) saat menggunakan insektisida.
  • Hindari penggunaan insektisida racun lambung di dekat sumber air.
  • Lakukan rotasi insektisida untuk mencegah resistensi hama.

Alternatif Insektisida Racun Lambung

  1. Insektisida racun kontak
  2. Pengendalian hama hayati
  3. Pestisida nabati

Cara Kerja Pestisida Translaminar



Pestisida translaminar bekerja dengan cara menembus permukaan daun dan tersebar ke seluruh bagian daun, termasuk bagian atas dan bawah daun. 

Berikut adalah beberapa cara kerja spesifiknya:

1. Difusi

Pestisida translaminar dapat berdifusi melalui kutikula daun.

Kutikula daun adalah lapisan lilin yang melapisi permukaan daun.

Difusi adalah proses perpindahan molekul dari daerah yang berkonsentrasi tinggi ke daerah yang berkonsentrasi rendah.

2. Aliran Apoplastik:

Pestisida translaminar dapat bergerak melalui aliran apoplastik.

Aliran apoplastik adalah aliran air dan zat terlarut di antara sel-sel tumbuhan.

Air dan zat terlarut bergerak melalui ruang antar sel dan dinding sel.

3. Aliran Simplastik

Pestisida translaminar dapat bergerak melalui aliran simplastik.

Aliran simplastik adalah aliran air dan zat terlarut melalui plasmodesmata.

Plasmodesmata adalah pori-pori kecil yang menghubungkan sel-sel tumbuhan.

Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Pestisida Translaminar:

  • Jenis pestisida: Beberapa jenis pestisida lebih mudah menembus daun daripada jenis lainnya.
  • Formulasi pestisida: Formulasi pestisida yang tepat dapat meningkatkan efektivitas pestisida translaminar.
  • Kondisi lingkungan: Kondisi lingkungan yang ideal (misalnya, temperatur dan kelembaban) dapat meningkatkan efektivitas pestisida translaminar.
  • Ketebalan daun: Daun yang lebih tipis lebih mudah ditembus oleh pestisida translaminar.

Keuntungan dan Kerugian Pestisida Translaminar

Keuntungan:

  • Efektif untuk mengendalikan hama yang bersembunyi di bagian bawah daun.
  • Dapat digunakan untuk mengendalikan hama yang resisten terhadap pestisida racun kontak.
  • Relatif mudah digunakan.

Kerugian:

  • Dapat membahayakan manusia dan hewan.
  • Dapat mencemari lingkungan.
  • Hama dapat mengembangkan resistensi.

Tips Penggunaan Pestisida Translaminar:

  • Gunakan pestisida translaminar dengan hati-hati dan ikuti petunjuk penggunaan pada label
  • Gunakan alat pelindung diri (APD) saat menggunakan pestisida.Hindari penggunaan pestisida translaminar di dekat sumber air.
  • Lakukan rotasi pestisida untuk mencegah resistensi hama.

Alternatif Pestisida Translaminar:

  • Pestisida racun kontak
  • Pengendalian hama hayati
  • Pestisida nabati

Demikian ulasan lengkap perbedaan cara kerja pestisida racun kontak, sistemik, lambung dan transmilar. Semoga bermanfaat!

Refrensi:

Wikipedia - Pestisida: https://id.wikipedia.org/wiki/Pestisida
IPB - Pestisida Translaminar: http://repository.unika.ac.id/13294/5/12.60.0248%20Christina%20Thiveny%20Putrianti%20BAB%20IV.pdf
Syngenta - Racun Translaminar: http://repository.unika.ac.id/13294/5/12.60.0248%20Christina%20Thiveny%20Putrianti%20BAB%20IV.pdf
FMC - Produk Insektisida: http://repository.unika.ac.id/13294/5/12.60.0248%20Christina%20Thiveny%20Putrianti%20BAB%20IV.pdf




Posting Komentar untuk "Cara Kerja Pestisida Racun Kontak, Sistemik, Lambung dan Translaminar "