30 Manfaat Limbah Kulit Pisang Bernilai Ekonomis

30 Manfaat Limbah Kulit Pisang Bernilai Ekonomis. Limbah Kulit Pisang adalah bagian dari bahan tidak terpakai dari tanaman pisang yang sering berakhir menjadi limbah. Padahal kulit pisang memiliki kandungan nutrisi yang sama dengan isi buah pisang. 

Dengan mengetahui potensi dari limbah kulit pisang tersebut dapat menjadi produk bernilai guna dan berniali ekonomis. 

Manfaat Limbah Kulit Pisang

@toyibatur_Rochmah

Berikut manfaat limbah kulit pisang yang tidak hanya bernilai guna tapi juga bernilai ekonomis:

1. Pengganti tepung Terigu dan Gandum

Secara umum gizi yang terkandung dalam kulit pisang yaiyu: air, 69,8% karbohidrat 18,5% lemak, 2,11% protein, 0,32% Vitamin C, 17,5 mg/100g kalsium, 715 mg/100g, fosfor 117 mg/100g. (Munadjim, 1988). Serta mengandung karoten, antosianin dan antioksidan yang tinggi.

Berdasarkan analisis proksimat Salim (2020) kualitas tepung kulit pisang yang dikeringkan pada suhu 60⁰C pada pengujian kadar air, kadar abu, dan kandungan karbohidrat masing-masing sebesar 8,09%; 2,24%; dan 12,67%.

Hasil penelitian lain dari Aryani, dkk (2018) menunjukkan secara umum, karakteristik tepung kulit pisang adalah berbentuk serbuk, berbau normal (khas pisang), memiliki rasa dekit getir dan berwarna coklat. Kesimpulan dari studi tersebut, bahwa tepung kulit pisang memiliki kandungan gizi memadai sebagai alternatif  pengganti tepung terigu.

2. Biskuit

Dari hasil penelitian oleh Anwar, dkk (2021) menemukan Hasil uji tingkat kesukaan terhadap biskuit dari kulit pisang kepok sebagai bahan campuran dengan tepung terigu (50:50) secara keseluruluhan tanggapan responden adalah menyukainya. 

Hasil uji proksimat didapat kandungan biskuit kulit pisang, yaitu: karbohidrat sebanyak 62,91%, lemak sebanyak 12,23%, protein sebanyak 7,26%, serat pangan sebanyak 51,21%, kalium sebanyak 3272,69 mg/100 g, energi sebanyak 390,75 kkal/100 g, kadar air sebanyak 8,82 % dan kadar abu sebanyak 8,78 %

3. Kripik

Menurut Dosen Fatepa UNISI, Rifni Novitasari (2013) kulit pisang memiliki potensi sebagai olahan pangan yang tidak kalah dari buahnya. 

Kulit pisang mengandung karbohidrat18,5%, air 68,90% , sejumlah vitamin C, beragam vitamin B kompleks diantaranya B6, lemak, lutein, anti oksidan, kalsium, minyak nabati, serat, serotonin dan protein yang cukup. Dengan teknologi pengolahan pangan yang sederhana, kulit pisang dapat diolah menjadi kripik kulit pisang pedas yang dapat menjadi makanan cemilan keluarga bergizi dan otomatis dapat mengurangi limbah organik.

Menurut Deli Wakano (2016) Kulit pisang memiliki kandungan air 68,9 g, KH 18,5 g, Protein 0,32 g, Lemak 2,11 g, kalsium 715 mg, Fosfor 117 mg, besi 1,6 mg, vitamin B 0,12 mg, dan vitamin C 17,5 mg dan kandungan kulit posang setelah diolah menjadi kripik yaitu karbihidrat 42,5 %, Protein 1,00 %, Lemak 1,5 %, Kalsium 7,5 %, Fosfor 9,5 %, Besi 1,2 %. Vitamin B 0,9 %Vitamin C 1,75 %.

Baca: Resep Pembuatan Kripik dan Krupuk dari Kulit Buah Pisang

4. Krupuk

Menurut Arif dan Bagas (2013) Salah satu makanan olahan dari kulit pisang ini adalah kerupuk. Dimana cara mengolahnya yang tidak cukup sulit sehingga dapat praktik sendiri. 

Hasil studi oleh intan, dkk (2020) menunjukkan bahwa kerupuk kulit pisang dapat dikonsumsi dan diterima oleh responden, analisa kelayakan usaha menunjukan rasio R/C produk krupuk bernilai 1,93 yang berarti usaha kerupuk kulit pisang layak untuk dikembangkan. Hasil pengujian sensori secara organoleptik menunjukkan bahwa kerupuk kulit pisang memiliki skor aroma, rasa dan harga yang lebih baik dibandingkan kerupuk konvensional menurut responden.

5. Donat

Menurut Deli Wakano (2016) Kulit pisang memiliki kandungan air 68,9 g, KH 18,5 g, Protein 0,32 g, Lemak 2,11 g, kalsium 715 mg, Fosfor 117 mg, besi 1,6 mg, vitamin B 0,12 mg, dan vitamin C 17,5 mg. Dan kandungan Donat kulit pisang adalah karbohidrat 52,9 %, protein 1,32 %, lemak 2,3 %, kalsium 10 %, fosfor 11, 5 %, Besi 2.1 %, Vtamin B1 5 %,dan vitamin C 2.59 %.

Menurut penelitian lain oleh Fadjar (2018) kandungan gizi donat kulit pisang (tiap 100 g bahan) yang paling disukai yaitu protein 18,56 g, karbohidrat 86,19 g dan kalsium 945,3 mg.


6. Dodol

Pada uji kuaiitas Dodol Kulit pisang oleh Rahmi (2019) menemukan perlakuan dengan hasil terbaik yaitu pada perlakuan 100 g kulit pisang kepok tanpa campuran tepung beras/ketan yang memiliki warna sangat coklat , aroma tidak Menyengat, rasa sangat manis, dan tekstur yang sangat kenyal serta mengandung vitamin C tertinggi pada percobaan sebesar 51,62 mg/100.

Menurut studi lain Julpan (2016) dodol kulit pisang dengan campuran tepung beras. Hasil terbaik yaitu dengan perbandingan (Tepung Beras75% : Kulit Pisang Kepok 25%) dengan kadar air 16,05%, kadar abu 0,50%, kadar lemak 7,85%, kadar serat kasar 3,09% dan kandungan sukrosa 46,02%. Sedangkan hasil penilaian organoleptik deskriptif, dodol yang dihasilkan berwarna agak kecokelatan, agak harum beraroma khas kulit pisang, rasanya manis dan tekstur kenyal.

Baca: Resep Pembuatan Donat dan Es Krim dari Kulit Buah Pisang

7. Es Krim

Berdasarkan analisis uji organoleptik oleh Monica (2018) pembuatan es krim dengan perbandingan kulit buah pisang kepok kuning dan susu skim (40%:60%) mendapat skor 8,4 dengan kandungan protein 5,6% dan serat yang tinggi serta formula perbandingan yang paling disukai. Dengan kesimpulan, kulit pisang berpotensi sebagai bahan tambahan dalam pembuatan es krim.

8. Selai

Selai merupakan bahan makanan yang bernilai ekonomis cukup tinggi, dengan memanfaatkan kulit pisang yang kaya akan gizi merupakan salah satu bentuk inovasi hasil olahan untuk memaksimalkan pemanfaatan dari pisang.

Kulit pisang ambon memiliki kandungan kalsium, fosfor, vitamin B, vitamin C dan pektin yang tinggi sehingga memenuhi syarat dalam pembuatan selai. Pektin merupakan senyawa polisakarida yang bisa larut dalam air dan membentuk gel yang berasal dari dinding sel tumbuhan.

Dari hasil penelitian Puspita (2014) mengenai pemanfaatan kulit pisang kepok sebagai pektin, Menemukan Kadar kalsium tertinggi pada pembuatan selai kacang hijau dengan perbandingan kacang hijau dengan kulit pisang kepok (60g: 40g) yaitu 322,33% dan protein 8,80%. Untuk perbandingan (75gr : 25gr) menghasilkan 12,29% protein dan 296% kalsium. Untuk perbandingan (70gr : 30gr) menghasilkan 10,75% protein dan 308,06% kalsium. Untuk perbandingan ( 65gr : 35gr) menghasilkan 9,37% protein dan 318% kalsium)

9. Pektin

Pektin sebagai hasil industri mempunyai banyak manfaat diantaranya bahan dasar Industri makanan dan minuman, industri farmasi. Selama ini pektin sebagai bahan baku industri di Indonesia masih mengimpor dari luar negeri. Oleh karena itu untuk menghemat devisa negara dan melakukan pengusahaan mengurangi limbah kulit pisang dikawasan industri, maka bisnis industri pektin ini menjadi salah satu peluang positif. Selain itu didukung oleh wilayah Indonesia yang hampir seluruh wilayahnya ditanam pisang yang merupakan bahan baku pembuatan pektin.

Pektin pada tanaman banyak terdapat pada lapisan kulit pada buah. Pektin dapat membentuk gel dengan bantuan adanya asam dan gula. Penggunaannya yang paling umum adalah sebagai bahan perekat/pengental (gelling agent) pada selai dan jelly. Pemanfaatannya sekarang meluas sebagai bahan pengisi, komponen permen, serta sebagai stabiliser emulsi untuk jus buah dan minuman dari susu, juga sebagai sumber serat dalam makanan.

Menurut Hasil penelitian (Berry, 2008) menunjukkan bahwa persen rata-rata hasil pektin dari kulit buah pisang kepok yaitu dengan pelarut asam klorida menghasilkan 11,93 %, sedangkan asam asetat 10,10 %.

Baca: Resep Membuat Selai dan Permen dari Kulit Buah Pisang

10. Permen Sehat

Limbah kulit pisang yang dianggap sampah dapat diolah menjadi permen yang memiliki aktifitas anti depresi, berdaya tahan tinggi dan memiliki nilai jual yang tinggi sehingga dapat memberdayakan perekonomian masyarakat desa (Wilar, dkk. 2014.

Berdasarkan hasil uji proksimat Afriandi, dkk (2018) untuk kadar air, kadar abu, kadar gula reduksi, kadar sukrosa, kadar antioksidan, dan kadar vitamin C, permen kulit pisang dengan campuran buah naga.
Yaitu: hasil terbaik adalah perlakuan dengan penambahan sari buah naga 300 gram yang memiliki mutu hedonik sebesar warna 6,92, tekstur 6,9, aroma 6,59 dan rasa 7,35.

11. Nuget

Kulit pisang mampu menjadi alternatif solusi untuk membuat nugget yang enak, sehat dan bergizi sehingga bermanfaat bagi kesehatan tubuh, aman dikonsumsi dalam jangka panjang dan tidak menimbulkan gangguan pada kesehatan. Nuget yang dihasilkan Rasanya gurih, asin dan renyah serta tidak terasa pahit atau sepat, kaya serat, warna kuning keemasan (SMK Tangerang Selatan, 2020)

12. Kue Bolu

Berdasarkan hasil uji statistik Indah dan Mia (2020) menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dan Duncan’s Multiple Range Test, substitusi tepung kulit pisang kepok berpengaruh signifikan terhadap hasil organoleptik produk. Bolu kukus yang disubstitusi tepung kulit pisang kepok sebanyak 50% merupakan formula dengan daya terima paling tinggi dibandingkan dengan formula lain. 

Formula (50%) memiliki kadar air 31,60%, abu 2,78%, lemak 5,97%, protein 10,97%, serat 1,91%, karbohidrat 48,68%. Dengan kesimpulan Tepung kulit pisang kepok dapat dijadikan alternatif sebagai diversifikasi pangan dan meningkatkan nilai gizi pada bolu kukus.

13. Kue Muffin

Muffin adalah jenis kue yang banyak dibuat baik sebagai cemilan meja atau dijajakan. Kulit pisang memiliki banyak komposisi nilai gizi dan dapat digunakan sebagai subtituen bahan olahan makanan.

Berdasarkan hasil uji organoleptik oleh 30 orang panelis beserta analisis statistik one-way ANOVA, pembuatan Muffin dengan campuran kulit pisang raja sebanyak 15% mengandung serat kasar dan protein yaitu 0,10% dan 2,6%. Dan dari hasil uji minat pasar oleh 30 responden, produk ini layak dipasarkan.

14. Brownis

Menurut hasil studi (Berlyan, 2018) menggunakan 3 jenis kulit buah pisang, yaitu pisang ambon kuning, pisang raja nangka dan pisang koja. Menemukan hasil dengan kesimpulan bahwa kulit pisang dapat dimanfaatkan sebagai bahan tambahan dalam pembuatan brownies yang memiliki rasa, tekstur dan aromanya yang baik dan unik.

15. Nata

Nata merupakan produk makanan yang berasal dari proses fermentasi seperti halnya anggur kulit pisang. Nata de Musa adalah hidangan berbahan kulit pisang seperti jeli, berwarna putih hingga bening, bertekstur kenyal dan menyerupai Nata de Coco.

Syarat untuk membuat produk nata secara umum yaitu bahan dasar harus mempunyai kandungan glukosa (karbohidrat) yang cukup tinggi. Tanpa adanya glukosa (karbohidrat) nata tidak dapat terbentuk. Kulit pisang ditinjau dari kandungan unsur gizinya ternyata mempunyai kandungan karbohidrat yang cukup tinggi, yaitu 18,50 g dalam 100 g bahan, sehingga kulit pisang juga dapat dijadikan sebagai bahan dasar dalam proses pembuatan produk nata (Suprapti, 2005).

Menurut Rahmawati (2020) Tingginya kandungan karbohidrat dari kulit pisang membuatnya sangat cocok untuk digunakan sebagai bahan dasar nata de musa.

Menurut Purwanto (2012) yang menganalisis 4 jenis pisang (Kepok kuning, Raja, Ambon dan Klutuk) dalam pembuatan Nata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan jenis limbah kulit pisang berpengaruh terhadap sifat fisikokimia nata yang dihasilkan. Kegunaan kulit pisang ambon menghasilkan hasil terbaik pada sifat fisikokimia nata.

16. Cuka Organik

Berdasarkan hasil penelitian Wahyu (2014) limbah kulit pisang dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan cuka organik dengan penambahan konsentrasi induk cuka Acetobacter aceti sebesar 10%.

Kulit pisang Sebagai bahan Biogas
Kandungan biogas yang tertinggi pada reaktor E2 adalah 91,4% dengan komposisi campuran kotoran sapi 7,1%, kotoran ayam 7,1%, dan limbah kulit pisang 14,3%.Komposisi paling efektif dari campuran limbah kulit pisang dan kotoran ternak dalam menghasilkan biogas adalah reaktor E4 dengan komposisi 2,4% kotoran sapi, 7,15 kotoran ayam, dan 19,0% limbah kulit pisang yang menghasilkan volume biogas sebesar 209 ml (Erika, 2018)

17. Masker wajah

Menurut percobaan dari wulandari (2019) masker dari kulit buah pisang dapat membuat kulit menjadi lembab dan tidak menyebabkan iritasi.

Menurut Nuriasih, dkk (2019) Hasil penelitian pembuatan masker dari kulit pisang sebanyak 100 kg menghasilkan 65 produk Nuri Glow Face Mask yang kemudian dijual dengan harga per produk yaitu 45.000, limbah kulit pisang mengandung zat zerotin yang berfungsi untuk menaikkan mood, mengurangi rasa nyeri pada wajah karena mengandung sejumlah miyak nabati, kulit pisang mengandung zat anti jamur yang dapat mencegah bakteri berkembang biak serta sifat asam dan juga sepah yang berfungsi untuk mengurangi minyak berlebih di wajah, mempercepat pemudaran bekas luka, karena kandungan vitamin C. Produk Nuri Glow Face Mask ditujukan kepada kaum remaja SMA dan mahasiswa. Wilayah pemasaran masker kulit pisang ini baru dipasarkan di daerah Denpasar.

18. Pakan Unggas

Menurut studi dari Koni TNI (2013) penambahan permentasi kulit buah pisang sebagai bahan tambahan dalam rumsum pakan unggas sebanyak 5-10% tidak memberi pengaruh nyata pada bobot karkas tapi lebih dari itu menurunlan berat potong dan berat karkas.

karkas adalah Isi bersih dari bagian tubuh selain darah, kepala, kaki, ekor, kulit, organ kelamin, jantung, trakea, paru-paru, ginjal, limfa, hati, saluran pencernaan, kantong urin dan jaringan lemak.

19. Pakan Ternak Mahal

Kulit pisang secara sederhananya memang paling simple pemanfaatannya adalah sebagai pakan ternak, namun perlu dicampur dengan bahan lain untuk menmabah nilai gizinya. Menurut Hasil penelitian Hasriani dan Sri (2019) bahwa Pemberian silase kulit pisang (Musa pariciae) sampai dengan 75% tidak berpengaruh nyata terhadap pertambahan bobot badan, konsumsi dan konversi  ransum kambing kacang.

Hasil penelitian lain menunjukkan bahwa pemberian kulit pisang tidak memberikan hasil yang signifikan terhadap hematokrit, hemoglobin dan ovarium domba. Pemberian konsentrat kulit pisang terbukti mampu menggantikan konsentrat komersial sebagai alternatif berdasarkan gambaran hemoglobin, hematokrit dan ukuran ovarium domba (Fibrianto, 2014)

20. Bahan Pembuatan Bakteri Asam Laktat (BAL)

Bakteri Asam laktat memiliki banyak manfaat seperti pengawet pada beberapa produk makanan, pemberi rasa asam, prebiotik pada ternak ayam, campuran dalam pembuatan Cream, lotion, dan anti jerawat. Menurut Retnoningtyas (2007) Asam laktat dapat dibuat dengan bahan baku kulit pisang melalui proses fermentasi substrat padat dengan bantuan jamur Rhizopus oryzae. 

Baca: Cara Sederhana Pembuatan Bakteri Asam Laktat


21. Pupuk Organik dan MOL

Kandungan komposisi nutrisi yang tinggi pada Limbah kulit buah pisang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan pupuk organik dengan nutrisi yang tinggi bagi tanaman.

Berikut cara pembuatan pupuk organik cair, Kompos dan MOL bagi tanah dan tanaman


22. Biobost Nutrisi Budidaya Jamur Tiram

Berdasarkan hasil studi Ashari (2017) bahwa pemberian nutrisi ekstrak limbah kulit pisang sebesar 20% pada jamur tiram putih memberikan pengaruh nyata pada peubahahan rata-rata berat segar, berat kering dan efisiensi biologi pada jamur tiram putih.

23. Bahan Pembuatan Bioetanol

Kandungan pati dalam limbah kulit pisang yang cukup tinggi, menandakan ada potensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan bioetanol melalui proses fermentasi.

Berdasarkan studi dari Herliati (2019) pembuatan bioetanol melalui fermentasi, mendapatkan yield 86,35 %.

24. Bahan Pasta pengisi baterai

Didalam kulit durian dan kulit pisang terdapat zat Kalium dn Klorida. KCl merupakan elektrolit kuat yang mampu terionisasi dan menghantarkan arus listrik. Nilai tegangan maksimal yang didapatkan dari pasta kulit pisang lebih besar dibanding kulit durian, yaitu kulit pisang 1,12 volt dan kulit durian 0,99 volt. Dan pisang ambon adalan pisang terbaik yang digunakan dalam percobaan ini sebagai pengganti pasta batu baterai. (Muhlisin, 2015).

25. Bahan Pembuatan sabun padat

Kulit buah pisang dapat menghasilkan etanol karena mengandung gula dengan aroma yang menarik. Kulit buah pisang juga bisa dimanfaatkan sebagai masker untuk kecantikan dengan menempelkan bagian dalam kulit pisang kewajah (Kamal Mustapa, 2015)

Menurut Hasil penelitian (Nurbaiti, 2018) menunjukkan bahwa sediaan sabun mandi padat dari kulit pisang kepok dapat diformulasikan pada pH kisaran 8 -9 dengan hasil memiliki busa yang cukup tinggi dan tidak menimbulkan iritasi terhadap kulit sukarelawan.

26. Sebagai Biosorben

Menuurut Hasil penelitian (Musafira, dkk. 2019) dari uji analisis kulit buah pisang kepok dalam potensinya menyerap bahan pewarna dalam makanan yang berbahaya, yaitu dengan konsentrasi 6 ppm dengan waktu kontak 120 menit, dapat mengadsorpsi Rhodamin B sebesar 4,55 mg /g.

Selain itu menurut Gatut dan Winda (2018) Limbah kulit pisang kepok dapat mengadsorpsi ion logam timbal(II) sebesar 41.779% selama 45 menit.

27. Bahan Pembuatan Kertas

Hasil penelitian Novianti dan widiastuti (2016) menunjukkan bahwa kertas berbahan dasar limbah kulit pisang kepok dapat mendekati karakteristik kertas buram dengan kadar air 4,5% ; pH 7,5 dan dibuat dengan dimasak dengan NaOH 4% selama 1,5 jam.

28. Biodiesel

29. Jus sehat dan

30. Lain-lain

Demikian artikel tentang 30 Manfaat Limbah Kulit Pisang Bernilai Ekonomis.  Semoga bermanfaat


Refrensi:
Nuriasih., dkk. 2019. Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang Sebagai Masker Kecantikan Organik. Denpasar: Universitas Mahasaraswati Denpasar

Ni'maturrohmah, wahyu. 2014. Pemanfaatan Limbah Kulit Buah Pisang Kepok (Musa paradisiaca) sebagai Bahan Dasar Pembuatan Cuka Organik dengan Penambahan Acetobacter aceti dengan Konsentrasi yang Berbeda. Surakarta: Universitas Muhammadiyah

Posting Komentar untuk "30 Manfaat Limbah Kulit Pisang Bernilai Ekonomis"