Cara Mengatasi Penyakit Blas (Bercak daun, batang Kering) Tanaman Padi

Penyakit blas adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur Pyriculariagrisea yang paling di waspadai pada tanamab padi. Awalnya penyakit ini mulai berkembang pada tanaman padi gogo (padi lahan kering), tetapi kemudian menyebar dilahan sawah irigasi. Penyebabnya adalah munculnya jenis ras jamur Pyricularia grisea baru yang dapat beradaptasi dan berkembang pada lingkungan padi sawah irigasi dan kemungkinan ras-ras baru akan muncul lagi dimasa depan.

Faktor pertumbuhan Penyakit Blas pada Tanaman Padi
Berkembangnya penyakit blas dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya yaitu; perubahan iklim (musim, suhu dan kelembapan), cara budi daya, varietas padi, lokasi, dan waktu tanam.

Meningkatnya penggunaan pupuk N, juga ikut berperan dalam perkembangan penyakit Blas. Semakin tinggi dosis pemakaian pupuk N maka keparahan penyakit blas akan semakin tinggi. Makin cepat tersedianya hara N bagi tanaman misalnya dalam pupuk ZA, makin cepat pula meningkatnya serangan blas (Sudir et al. 2002). Selain itu serangan blas pada tanah lempung lebih ringan daripada tanah berpasir (Amir dan Kardin 1991).


Jenis Penyakit Blas 
Blas leher

Jamur patogen penyebab penyakit blas (Pyriculariagrisea) mampu menyerang tanaman padi pada berbagai fase pertumbuhan mulai dari benih sampai fase generatif. Jika Jamur menginfeksi tanaman padi pada fase vegetatif, bagian daun disebut dengan blas daun (leaf blast) dan sedangkan jika serangannya pada fase generatif disebut sebagai blas leher (neck blast).

Gejala Serangan Penyakit Blas pada Tanaman Padi
Blas daun

Gejala Serangan Penyakit Blas Daun (leaf blast)
Blas daun terjadi pada fase vegetatif ditandai dengan daun bercak coklat berbentuk belah ketupat dan memanjang searah dengan urat daun, pinggirnya berwarna coklat dengan bagian tengah berwarna putih keabuan, becak-becak ini dapat bergabung menjadi satu, sehingga secara keseluruhan tampak seperti tanaman terbakar.

Perkembangannya menurut (Ou 1985) Bercak bermula kecil berwarna hijau gelap, abu-abu sedikit kebiru-biruan. Bercak ini terus membesar pada varietas padi berbentuk elips dengan ujungnya agak runcing seperti belah ketupat, bagian tepi berwarna coklat, dikelilingi oleh warna kuning pucat (halo area) dan berkembang penuh mencapai 1-1,5 cm dan lebar 0,3-0,5 cm.

Gejala Serangan Penyakit Blas Leher (node blast)
Serangan terjadi pada tanaman yang telah keluar malainya. Buku-buku batang atas yang terserang berwarna cokelat kehitaman dan busuk, sehingga mudah patah bila terhembus angin.

Bercak akan berkembang sampai berbentuk elips dengan tepi warna coklat hingga beberapa milimeter, pada leher malai menyebabkan pangkal malai menjadi busuk, mengakibatkan malai patah dan gabah hampa .


Penanggulangan Penyakit Blas Pada Padi
1. Menentukan Varietas Padi
Penyakit Blas mulai ditentukan semenjak pemilihan varietas tanam, menurut laman (kementan) sekitar 30 – 40 % penyakit blas pada padi ditularkan melalui benih, sehingga penyakit blas mulai menyerang padi sejak fase vegetative.

Beberapa varietas padi yang tahan terhadap penyakit blas yaitu: 
  • Inpari 21
  • Inpari 22
  • Inpari 26
  • Inpari 27
  • Inpari 34
  • Inpari 48
  • Inpago 4
  • Inpago 5
  • Inpago 7
  • Inpago 8
  • Inpago 10
  • Inpara 1
  • Inpara 2
  • Inpara 3
  • way rarem
  • Limboto dan 
  • Jati luhur
Namun karena Penyakit Blas yang disebabkan oleh jamue p.gresia memiliki ras berbeda-beda setiap wilayah maka perlu diperhatikan varietas mana yang paling cocok, Anda dapat melihat jenis varietas padi yang lengkap serta kekuatannya terhadap penyakit di daftar yang di list Balai Penelitian Padi.

Selain itu jangan menanam padi 1 atau 2 varietas (monogenik) secara luas dan terus menerus. Atau harus ada pergantian varietas tanam padi. Beberapa varietas memiliki tingkat ketahanan ditanam pada satu area, dengan cara ini dapat memperlambat dan mengurangi tekanan serangan penyakit blas. Ini berlaku untuk jenis semua penyakit padi.

Baca Juga: Jenis Varietas Padi dengan Umur Panen

2. Pengolahan dan Perawatan Lahan
Menjaga kebersihan lingkungan sawah dari gulma yang mungkin menjadi tempat berlindungnya patogen, membersihkan bagian tanaman yang terinfeksi, serta membuang sisa-sisa tanama mengingat jamur penyebab blas dapat bertahan pada inang alternatif dan sisa-sisa tanaman.

3. Pemberian pupuk kompos kompos
Salah satunya adalah kompos jerami sisa panen, pengkomposan jerami dpat menyebabkan miselia dan spora jamur mati, karena naiknya suhu selama proses dekoposisi selain itu dalam proses pengomposan ada banyak bakteri baik yang dapat membunuh patogen.

4. Pemberian Fungisida
Anda dapat membuat Biofungisida sebagai pilihan utama untuk pertanian organik, beberapa bahan nabti yang dapat menekan penyakit blas
Bahan organik yang dapat digunakan untuk penyakit Blas, yaitu
  • Ekstrak biji mimba 50 ml/l
  • Cake mimba 500 kg/ha
  • Minyak mimba 0,5 ml/l
  • Pongamia spp 30 ml/l
  • Pseudomonas spp 4 ml/l
  • Trichoderma spp 4 ml/l
Berdasarkan hasil studi bahan-bahan tersebut memberi pengaruh nyata menekan pertumbuhan miselia P. oryzae masing-masing 73-85% dan 66-83%.

Penelitian lainnya oleh Gandalera et al. (2013) menunjukkan bahwa ekstrak jamur Chaetomium globosum efektif dalam menghambat pertumbuhan beberapa strain Pyricularia oryzae di Filipina. Sireesha (2013) dengan penelitian selama dua tahun (2008-2010) menunjukkan bahwa penggunaan bakteri Pseudomonas flourescens paling efektif dalam mengendalikan penyakit blas pada beberapa varietas rentan.

Untuk fungisida sintetis, beberapa bahan aktif dan merek dagang dari studi yang paling cocok beserta dosis pemakaiannya, antara lain:
  • Trisiklazol (Dennis 75 WP) 1 kg
  • Trisiklazol (Blast 200 SC) 1 lt
  • Tetrachlorophthalide (Rabcide 50 WP) 1 kg
  • Isoprotiolane (Fujiwan 400 EC) 1 lt
  • Thiophanate methyl (Topsin 500 SC, Topsida 75 WP) 1 kg
  • Karbendazim + mancoseb (Delsene MX 80 wp) 1 lt
  • Difenoconazol (Score 250 EC) 0,5 lt
Penyemprotan dengan fungisida sebaiknya dilakukan 2 Kali pada saat fase tanaman padi anakan maksimum dan awal berbunga.


Dari Ulasan diatas maka ada beberapa langkah-langkah dalam mengendalikan penyakit Blas pada tanaman padi, yaitu sebagai berikut:
  • Gunakan Benih sehat dan varietas tahan yang sesuai dengan sebaran ras yang ada didaerah setempat
  • Kurangi penggunaan pupuk nitrogen
  • Jangan tanaman padi secara monogenik, satu varietas terus menerus.
  • Jaga kebersihan lahan
  • Jangan terlambat menanam dari petani sekitar
  • Gunakan fungisida baik pada benih atau pada setiap fase tanaman
  • Jangan terlalu rapat dalam menanam padi.
Semoga Bermanfaat, kritik saran dan tambahan informasi dapat di sampaikan melalui kolom komentar


Refrensi
Sudir, A. Nasution, Santoso, dan B. Nuryanto. 2014. Penyakit Blas Pyricularia grisea pada Tanaman Padi dan Strategi Pengendaliannya: Balai Besar Penelitian Tanaman Padi.

Balai pengkajian teknologi pertanian papua barat balai besar pengkajian dan pengembangan teknologi pertanian badan penelitian dan pengembangan kementrian pertanian 2019

Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi) 2013. Deskripsi Varietas Unggul Baru. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian.

Posting Komentar untuk "Cara Mengatasi Penyakit Blas (Bercak daun, batang Kering) Tanaman Padi"