Cara Membuat Pakan Ternak Fermentasi, Silase dan Hay

Cara Membuat Pakan Ternak Fermentasi, Silase dan Hay. Seperti pupuk dalam bertani, beternak sebagian besarnya adalah tentang pakan. 

Pakan ternak ada masa berlimpah dan masa sulitnya itu bergantung dari pergantian musim, di indonesia misalnya dengan 2 iklim yaitu hujan dan kemarau. Pada musim kemarau pakan ternak merupakan beban bagi sebagian besar peternak sapi, kambing ataupun kerbau.

Baca Juga: Cara untung bisnis hewan ternak

Sebaliknya, pada musim hujan makanan ternak berlimpah. Dengan keadaan ini, muncul ide dan beragam metide bagaimana cara menyimpan atau mengawetkan pakan berlimpah ini untuk kemudian bisa digunakan disaat musim kemarau. 

Cara Pengawetan Pakan Ternak

Berdasarkan beragam kajian dan hasil percobaan. Ada 3 Cara pengawetan bahan pakan ternak yang populer, yaitu: Fermentasi, Silase dan Hay. Berikut penjelasannya!

1. Fermentasi


Pakan fermentasi adalah pakan yang diawatkan dengan bantuan bakteri menguntungkan (Probiotik) pada kondisi anaerob dengan tujuan meningkatkan nutrisi bahan.

Manfaat dan kekurangan pakan ternak fermentasi:

  • Memanfaatkan limbah pertanian saat panen baik yang memiliki kandungan gizi rendah seperti jerami, daun kering, batang jagung kering dll.
  • Meningkatkan kadar kadar gizi karena aktivitas mikroorganisme bakteri baik.
  • Bisa pada kondisi bahan basah atau kering
  • Kotoran sapi atau ternak tidak bau
  • Pakan fermentasi mengeluarkan biaya lebih dibanding silase untuk pembelian probiotik.
  • Untuk jenis bahan dengan gizi rendah harus di lengkapi dengan bahan penunjang lain
  • Tidak diberikan pada ternak yang sedang hamil muda karena rawan keguguran

Baca Disini: Cara Pembuatan Pakan Fermentasi


2. Silase



Pakan silase adalah pakan jagung dan sorghum yang diawatkan secara anaerob/kedap udara dengan tujuan mempertahankan kondisi nutrisi/ zat-zat yang ada didalamnya. Jika pembuatan silase selain dari jagung dan sorghum disebut "hay silase" atau prosesnya disebut Haylage (Gabungan).

Aturan penting dalam membuat silase adalah "Kadar air" tidak boleh di atas 70% dan tidak boleh di bawah 50%. Jika kandungan air di atas 70% dikhawatirkan terjadi fermentasi oleh bakteri tidak baik seperti e.coli. Tetapi jika terlalu rendah di bawah 52% maka bakteri baik juga kesulitan untuk datang (bakteri asam laktat).

Cara sederhana menentukan kadar air pada bahan hijau tanpa alat, yaitu:
  • Remas kepal dengan kuat bahan selama 30 detik berbentuk bola, lalu lepas, jika tidak segera mengembang maka kadar airnya sekitar 75%, apabila bola mengambang perlahan-lahan dan tidakada cairan bekas kadar airnya sekitar 60-70%, apabila mengembang cepat maka kadar airnya lebih rendah dari 60%.
Tanaman yang digunakan dalam pembuatan silase dan syaratnya:
  1. Jagung paling baik di gunakan saat biji buahnya tua dapat ditambahkan urea pada proses pembuatan silase
  2. Sorghum setingkat lebih rendah dari jagung karena rasanya kurang baik pada ternak, bijinya dapat diikut sertakan. Digunakan saat tanaman berbiji masak dan belum diserang penyakit.
  3. Legum mengandung protein tinggi tetapi karbohidrat rendah maka diperlukan bahan pengawet, digunakan saat akan berbunga
  4. Rumput pilihan opsional sebenarnya bukan bahan yang layak pembuatan silase tetapi jika tidak dapat dibuat "Hay" karena cuaca maka terpaksa dibuat silase dengan dilayukan terlebih dahulu. Digunakan sesaat akan berbunga.

Tambahan dalam pembuatan silase
Bolah menambahkan bahan aditive untuk mempercepat proses pengawetan, seperti Molase (tetes tebu, gula pasir atau gula aren). Biji-bijian untuk menambah kualitas silase pada bahan jagung atau sorgum 0.5%, legum sebanyak 7%, rumput 3,5%, Mix 5-6%. Asam mineral (pospat) 0,8% untuk legum dan 0,45% untuk rumput. Sodium sulfit untuk membuat bau silase lebih baik cukup 0,4%

Proses pembuatan silase melaui 2 tahap yaitu; Respirasi dan Fermentasi. 
  • Respirasi adalah proses pernapasan bahan yang masih segar di dalam wadah tertutup yang menyebabkan peningkatan temperatur, menghasilkan beberapa senyawa (CO2, asam asetat dan butirat) dan bakteri proteolitik yang memecah beberapa protein menjadi asam amino. Proses ini tidak lama jika oksigen sudah habis dalam wadah dan sel-sel mulai mati hanya berlangsung 5-10 jam jika wadah tidak bocor. 
  • Tahap fermentasi, pase ini dimulai dari aktifnya bakteri anaerob yang menyerang isi sel tanaman. Bakteri pertama yang aktif adalah Colliformyang menghasilkan asam asetat dan butirat, tetapi saat kemudian mati. Phase penentu adalh aktifnya bakteri asam laktat dan asam laktat terus terbentuk 3-13% dengan pH 4.0. apabila pH tidak turun dibawah 4.2 kemungkinan wadah bocor dan silase rusak.

Kelebihan dan Kekurangan Silase sebagai Pakan Ternak:

  • Awet hingga tiga tahun bila tidak dibuka wadah/plastiknya tapi setelah dibuka hanya bertahan 3 hari.
  • Membantu mempermudah ternak mencerna makanan karena pakan silase telah diproses dan mengandung enzim baik ( itu kenapa peternak tradisional sering melayukan pakannya terlebih dahulu).
  • Praktis mengumpulkan pakan saat berlimpah dan menyimpannya untuk digunakan saat pakan sulit
  • Proses alami dan murah
  • Bau kotoran sapi tidak bau
  • Tidak memberikan pengaruh tambahan kadar gizi pada pakan.
  • Bahan yang digunakan untuk silase adalah rumput yang masih segar dipotong kecil-kecil (1cm) yang memiliki gizi tinggi.
  • Jika wadah/plastik bocor maka silase busuk/gagal.


3. Hay

Pakan Hay adalah Pakan yang diawetkan dengan proses pengeringan dari bahan yang dipotong pada saat memiliki kandungan gizi tinggi, yang dijemur dan menyisakan kandungan air 20-30%.

Proses pembuatan Hay

Prisip pembuatan pakan Hay adalah menurunkan kadar air sampai pada tingkat tertentu, sehingga tidak cukup untuk menunjang kebutuhan mikroorganisme pembusuk. Pembuatanya secara umum dengan cara; setelah tanaman dipotong kemudian dikeringkan hingga kadar airnya tinggal 22 – 25%. Kunci baik – buruknya hay yang dibuat adalah pada proces pengeringanya.

Waktu pemotongan rumput pakan hay adalah saat menjelang berbunga sampai berbunga, karena pada saat itu protein atau gizinya pada tahap maksimal, serta pada saat itu serat kasarnya masih rendah. Pengeringan dapat dilakukan dengan pengeringan matahari atau buatan, perlu diperhatikan adalah menjaga kehilangan zat-zat makanan selama pengeringan, seperti gugurnya daun yang banyak mengandung protein.

Jenis rumput untuk pakan Hay
Tanaman legum seperti Kacang kedele, kacang tanah, clover (Semanggi), lucerne dan lain-lain yang memiliki kadar protein dan mineral tinggi dibandingkan rumput – rumputan. Akan tetapi pembuatan paling baik adalah mencampur rerumputan dan legum untuk saling melengkapi, karena tanaman legum mudah rontok.

Jenis dan Macam-macam Pakan Hay

Berdasarkan jenis tanaman rumput, Hay dibedakan menjadi:
  • Rumput hay
  • Legum hay
  • Mix hay (campuran rumput dan legum)
  • Barn hay (dikeringkan berkala karena cuaca)
  • Dehydrated hay, yaitu hay dengan pengeringan buatan
  • Salted hay yaitu hay yang ditambah garam (Menurut peternak sebagian ternak menyukai formula dengan garam)

Cara penyimpanan Hay

  • Setelah dikeringkan Hay dapat disimpan dengan beberapa cara, yaitu:
  • Ditempat yang teduh
  • Ditumpuk pada ruang terbuka
  • Dicetak dipadatkan dengan alat misalnya membentuk persegi (seperti: pakan impor)

Ciri-ciri Kualitas hay yang baik

  • Warnanya masih nampak kehijauan
  • Daunnya tidak banyak rontok (legum)
  • Komposisi campuran (legum lebih banyak protein daripada rumput)

Kelebihan dan Kekurangan pakan Hay

  • Lebih mudah dari permentase dan silase tidak membutuhkan wadah anaerob dan probiotik
  • Mengawetkan pakan yang berlebihan saat panen untuk disimpan dimusim kemarau
  • Pakan Menggunakan jenis rumput berkualitas dan gizi tinggi
  • Rumput halus tidak keras dan mudah dikeringkan
  • Rumput harus dipanen sebelum/menjelang berbunga.
Demikian artikel tentang Cara Membuat Pakan Ternak Fermentasi, Silase dan Hay. Jadi mana yang menurut para juragan paling mudah dan bagus dibuat?

Refrensi:
IR. TJOK GDE OKA SUSILA, MP. 2015 PENGAWETAN DAN PENYIMPANAN HIJAUAN PAKAN TERNAK. UNIVERSITAS UDAYANA 

Posting Komentar untuk "Cara Membuat Pakan Ternak Fermentasi, Silase dan Hay "