Metode Budidaya Ikan Lele yang Praktis, Ekonomis dan Sedikit Resiko

Metode Budidaya Ikan Lele yang Praktis, Ekonomis dan Sedikit Resiko. Ikan lele adalah salah satu jenis iklan yang banyak dibudidayakan karena mudah dan perawatannya yang murah. Ikan lele sangat mudah dibedakan dari jenis ikan lainnya, bentuknya yang licin, pipih dan memanjang serta memiliki kumis.

Baca juga: Jenis ikan cupang paling mahal

Budidaya Lele yang Praktis, Ekonomis dan Sedikit Resiko



Budidaya lele yang praktis, ekonomis dengan resiko minim menyangkut 3 hal yaitu:

1. Tempat budidaya



Jika menyangkut ekonomis, tempat budidaya menjadi masalah biaya yang pertama kali dipikirkan, apakah harus menggunakan lahan terbuka, apakah menggunakan terpal atau ember. Jika anda memiliki lahan yang tidak terpakai maka anda bsa memanfaatkan sebagai tempat untuk budidaya, dan itu memberi solusi masalah biaya budidaya.

Jika anda tidak memiliki lahan budidaya terbuka, namun tetap memutuskan untuk budidaya karena alasan pasar yang menjanjikan. Anda bisa mengambil cara praktis yaitu menggunakan terpal bioflok atau ember.
 

  • Budidaya menggunakan terpal

Cara paling praktis memelihara lele yaitu menggunakan kolam terpal, selain hemat penggunaa tempat, tanpa perlu menggunakan lahan tanam, lele bisa tumbuh dengan baik.
 
Untuk ukuran terpal 2 X 1 meter dengan biaya 200 meter, bisa berisi hingga 1000 lele dengan minimal keuntungan Rp.1 juta

 

  • Ember

Cara praktis lainnya budidaya lele yaitu menggunakan ember, cara ini bahkan lebih praktis daripada menggunakan terpal. Alasannya, ember bisa ditaruh dan dipindah-pindah serta mudah mengontrol Kesehatan lele dan membersihkan air ember.

Cara budidaya lele dalam teepal dan ember, yaitu:
Siapkan bibit lele
  • Siapkan ember dilengkapi penutupnya (Jika nantinya sepaket dengan hidroponik) maka buat lubang tambahan
  • Setting ember dengan kran pembuangan di samping dasar ember
  • Lakukan perendaman ember budidaya selama 1x24 jam ember baru lalu kuras Kembali melalu selang pembuangannya
  • Masukkan air kedalam ember
  • Tambahkan probiotik ikan (EM4) agar ikan sehat dan cepat besar dan air menjadi steril
  • Masukkan lele idealnya 200-300 ekor lele dala wadar dengan volume air 200 liter
  • Berikan pakan 3 kali sehari
  • 2 kali seminggu lakukan seleksi ikan lele antara yang besar dan kecil agar tidak terjadi persaingan yang ketat
  • Penggantain air idelanyya 1 minggu sekali, jika dalam beberapa hari air sudah bau dan terlalu keruh, maka bisa di ganti lebih awal.
  • Untuk ember dengan volume yang besar, pergantian air dapat dilakukan dengan berkala 3 kali sekali dengan pergantiang setengah air saja.

Jika anda memiliki banyak ember lebih praktis lagi jika terinstalasi dengan baik, dimana ember yang satu dengan yang lainnya dihubungkan dengan pipa air, sehinggga jalan keluar air masuk dari satu pipa.

2. Pakan budidaya

Pelet ikan berbagai ukuran termurah


Jika menyangkut budiaya, pakan kemudian menjadi pertimbangan yang sangat penting, karena sebagian besar dari kerugian ataupun keuntungan adalah tidak sesuainya antara biaya pakan yang kita keluarkan dengan pendapatan akhir.
 
Sehingga cara eknomis praktisnya adalah kita pintar menyediakan pakan alternativnya. Jika hanya mengandalkan pakan pabrik, keuntungan kecil serta potensi ruginya juga besar.
 
Nah cara yang lebih menguntungkan dalam budidaya lele adalah dengan membuat pakan alternatif sendiri. Lele termasuk jenis ikan yang tidak pilih makanan, mulai dari limbah tanaman hingga limbah hewan ternak lainnya.
 
Ada beberapa pakan alternative budidaya ikan lele yang dapat anda coba, yaitu:

  • Sumber hewani

Beberapa sumber hewani yang dapat anda gunakan untuk pakan lele, yaitu:
  • Telur 
  • Daging giling
  • Usus ayam
  • Hama siput sawah
  • Sosis
  • Roti
 
Cara mengolah telur sebagai pakan lele, yaitu:
Anda bisa menggunakan telur batal, yaitu  telur yang tidak dapat ditetaskan atau dianggap sebagai telur kualitas buruk di mesin sortir, nah anda bisa membeli telur-telur tersebut dilingkungan peternak.
  • Siapkan telur
  • Rebus telur hingga matang
  • Berikan pada lele

  • Sumber nabati

Lele juga suka memakan bahan nabati seperti:
  • Daun papaya mentah
  • Gedebong (mentah atau di masak)
  • Limbah sayur pasar

3. Mengatasi masalah dan pemasaran 

Sebenarnya, semua pekerjaan ada risikonya dan pekerjaan yang sukses adalah yang dapat kita minimalkan risikonya. Mengetahui apa saja risiko budidaya lele akan meningkatkan potensi keuntungan dengan mengatasinya sebaik mungkin.
Beberapa risiko budidaya lele dan cara mengatasinya, yaitu:

  • Kematian

Ada banyak factor yang menyebabkan banyaknya kematian budidaya lele yaitu Penyakit dan persaingan. Penyakit bisa muncul berasal dari bekas pakan, akumulasi senyawa dan hujan. Sehingga pergantian air harus rutin dilakukan, selain itu perlu ditambahkan probiotik agar lele tetap sehat, yaitu EM4 perikanan.
 

  • Lele tidak tumbuh baik

Pertumbahan lele bisa disebabkan oleh persaingan ruang budidaya yang terlalu padat dan makanan. Sehingga cara mengatasinya dengan perbandingan yang tepat tantara jumlah lele dan volume kolam. Idealnya kolam dengan volume 200 liter berisi 200-300 ikan lele.
 
Harus selalu melakukan pemilihan setiap minggunya, yaitu memisahkan lele dengan ukuran berbeda, lele kecil akan selalu kalah dlam persaingan pakan. Sehingga perlu di pindahkan pada kolam dengan ukuran yang sama.

  • Masalah penjualan   

Pasar penjualan, masalah terakhir adalah menemukan pasar. Anda tidak harus selalu mengandalkan pembeli besar, anda harus membuat inovasi sendiri. Cara pemasaran yaitu, tawarkan ke pasar, rumah makan atau anda bisa mengolah sendiri dengan membuat kripik ikan lele atau membuat rumah makan lele.  

Untuk sukses, anda harus bisa memanage pasar dengan cara menjaga pelanggan anda. Salah satu caranya adalah prmeliharaan berkelanjutan. Anda perlu menyediakan varian lele dalam beberapa ukuran, sehingga kapanpun ada permintaan, ada lele yang siap dipanen. 

Demikian artikel tentang Metode Budidaya Ikan Lele yang Praktis, Ekonomis dan Sedikit Resiko. Semoga bermanfaat!

Posting Komentar untuk "Metode Budidaya Ikan Lele yang Praktis, Ekonomis dan Sedikit Resiko"