5 Cara Membuat Biosaka Sederhana, Aplikasi dan Manfaat
Biosaka adalah sistem pertanian organik yang memanfaatkan senyawa kimia pembentuk metabolit sekunder (Elisitor) dalam daun tanaman untuk digunakan sebagai zat penyeimbang pertumbuhan dan perkembangan tanaman. 5 Cara Membuat Biosaka Sederhana, Aplikasi dan Manfaat
Dengan semakin populernya pertanian organik, petani modern semakin berpikir maju tentang cara bertani yang lebih mudah dan murah. Istilah Biosaka yang ditawarkan Prof. Robert Manurung ahli ITB, nampaknya populer sebagai cara baru bertani mudah dan sederhana.
Baca juga: Cara Membuat Jakaba, Aplikasi dan Manfaatnya
Istilah biosaka berasal dari kata Bio yang berarti kehidupan dan Saka berasal dari bahasa jawa yang berarti "Dari" yang mengacu pada asal muasal atau alam. Sehingga Biosaka dai maknai, kehidupan dari alam dan kembali pada Alam.
Cara membuat Biosaka
Berikut alat-bahan dan cara membuat Biosaka, yaitu:
Alat dan Bahan
1. Alat:
- wadah (baskom/ember),
- gayung
- saringan
- corong
- botol/jerigen untuk wadah biosaka
2. Bahan:
- Daun muda tanaman sekitar dan atau Rumput-rumputaan. Syarat tanaman untuk biosaka, yaitu: Sehat, sempurna, memiliki ukuran daun simetris, tidak terkena hama/penyakit, tidak cacat, tidak terkena jamuran, ujung daun tidak kusam dan warna daun rata, warna yang normal.
- Jangan ambil rumput yang berduri agar tidak melukai tangan waktu meremas
- Pilih rumput/daun minimal 5 jenis dengan standar di atas.
- Takaran bahan 5% bahan dan 95% air atau sekitar 2,5 ons bahan rumput/ daun dalam 5 liter air.
Cara membuat Biosaka Sederhana
Berikut cara membuat biosaka mudah dan sederhana, yaitu:
- Remas bahan dalam air sesuai takaran di atas
- Lakukan peremesan secara teratur. Peremasan tidak boleh dijeda sampai selesai, tangan tidak boleh diangkat dan tidak berganti orang. Alasanna, agar setiap senyawa/Elisitor dalam tanaman larut sempurna.
- Peremasan dilakukan sampai ramuan homogen, dengan cara Sekali meremas dan sekali mengaduk air ke kiri agar homogen. Disebut homogen karena menyatu antara air dengan saripati rumput/daun. Untuk mencapai homogen perlu waktu kisaran10-30 menit.
- Saring ramuan biosaka menggunakan alat saringan dan dimasukan ke dalam botol/jerigen dan tutup rapat.
- Ramuan biosaka bisa langsung diaplikasikan dan sisanya dapat disimpan. Wadah ramuan biosaka disimpan di tempat yang aman dan jauh dari jangkauan anak-anak.
Ciri-ciri Biosaka Berhasil
Ciri-ciri visual bahwa biosaka berhasil, yaitu:
Dapat larut sempurna dalam air (Homogen) dengan karakteristik bahan rmeasan tidak mengendap, tidak timbul gas, tidak ada butiran, bibir permukaan membentuk pola cincin, ramuan biosaka terlihat pekat dan mengkilap, bisa berwarna hijau/biru/merah sesuai dengan warna rumput/daun yang digunakan. Bagi biosaka homogen yang sempurna bisa disimpan hingga 5 tahun.
Kepekatan ramuan biosaka dapat diukur dengan menggunakan alat Total Disolved Solid (TDS). Mengukur dengan TDS, pada saat sebelum dan setelah diremas, peningkatannya / deltanya minimal 200 ppm, sebaiknya diatas 300 ppm dan untuk menjadi homogen sempurna di atas 500 ppm. Ukuran ini bukan satu-satunya cara untuk mengukur biosaka homogen, tetapi hanya alat bantu saja. Masih banyak alat ukur yang lain, seperti dilihat visual niteni atau metode kinesologi atau metode lainnya
Aplikasi Biosaka pada Tanaman
- Siapkan alat semprot bersih dan sateril
- Dosis penyemprotan untuk padi dan jagung 40mL/tanki semprot volume 15 liter. Untuk aneka kacang dan umbi 30mL/tanki dan hortikultura 10ml/tanki. Untuk satu ha lahan cukup 3-4 tanki sprayer.
- Untuk padi dan jagung, aplikasi pertama pada umur 7-10 HST dan dilanjutkan 7 kali semusim dengan interval penyemprotan 10-14 hari dan untuk sayuran seminggu sekali.
- Penyemprotan dilakukan dengan nozzle kabut di atas pertanaman, minimal 1 meter di atas tanaman, letak posisi nozzle menghadap ke atas, tidak boleh diulang-ulang
- Waktu penyemprotan bisa pagi/siang/sore dan sebaiknya pada sore hari saat ada angin sehingga mudah menyemprot ngabut, perhatikan cuaca dan arah menyemprot mengikuti arah angin.
- Penyemprotan cukup dari atas galengan dengan stik diperpanjang hingga 2-3 meter.
Manfaat Biosaka pada Tanaman
Hasil uji lab pada ramuan Biosaka menunjukkan kandungan hara makro-mikro rendah sehingga disimpulkan bahwa biosaka bukan pupuk. Tetapi biosaka memperbaiki tanaman melalui perbaikan ekosistem.
Hasil uji lab pada ramuan Biosaka menunjukkan adanya kandungan hormon, jamur dan bakteri yang tinggi, mengandung PGPR, ZPT, MoL dan sejenisnya.
Testimon penggunaan Biosaka
Penggunaan biosaka di Blitar mulai 2019 dan saat ini sudah lebih dari 12.000 Ha di seluruh kecamatan. Sekarang sudah radikal dilakukan demplot ujicoba di Blora, Sragen, Klaten Grobogan, Jatisari, dan lainnya. Di lokasi ujicoba demplot standing crop jagung, padi dengan menggunakan biosaka hasil panen lebih bagus dibandingkan tanpa biosaka, produksi lebih tinggi dengan hemat 50% - 7O% pupuk kimia dari biasanya. Keragaan fisik batang, daun, pertumbuhnnya berbeda dari tanaman biasanya, lebih bagus dan lebih besar, demplot terus dilaksanakan berkelanjutan di berbagai kabupaten di Jawa dan luar Jawa.
Demikian artikel tentang 5 Cara Membuat Biosaka Sederhana, Aplikasi dan Manfaat. Semoga bermanfaat!
Posting Komentar untuk "5 Cara Membuat Biosaka Sederhana, Aplikasi dan Manfaat"
Posting Komentar