Cara Mengatasi Penyakit Bercak Sempit/ Mata katak (Padi, Cabai, Kacang Tanah)

Penyakit Bercak Sempit adalah penyakit yang menyerang beberapa tanaman beberbentuk bercak bulat kecil (sempit) sebesar mata katak yang disebabkan oleh jamur Cercospora.sp.

Daun cabai 

Penyakit bercak daun sempit atau bercak cercospora menyerang beberapa tanaman seperti padi, cabai, buncis, kacang panjang, kacang tanah, kangkung, labu, ubikayu, oyong, mentimun, seledri, tomat, pare, dan semangka.


Baca juga: Cara Mengatasi bercak Coklat 

Pada tanaman cabai, penyakit bercak daun cercospora (Cercospora capsici) merupakan penyakit yang sangat penting yang menyebabkan Rendahnya produktivitas tanaman cabai.

Pada kacang tanah penyakit daun cercospora merupakan penyakit utama dan menyebabkan kehilangan hasil produksi mencapai 50% pada jenis kacang lokal dan 12–22% pada varietas unggul (Sumartini, 2008)

Daun kacang tanah

Pada tanama padi Penyakit bercak coklat sempit menyebabkan kerugian total sebesar 10% di seluruh wilayah penghasil padi di indonesia, di Jawa menyebabkan penurunan hasil produksi sebesar 30-40%

Pada tanaman tembakau Penyakit bercak daun Cercospora (Patik) menyebabkan mutu daun tembakau berkurang, terutama apabila digunakan sebagai daun pembalut cerutu.

Persebaran penyakit bercak daun sempir cercospora
Penyakit bisa beradal dari benih yang tidak sehat, sistem pengolahan lahan, irigasi, juga disebarkan  melalui  udara.


Gejala Penyakit Bercak Daun Sempit Cercospora pada Tanaman
Gejala awal

Gejala bercak muncul pada daun-daun bagian bawah dengan bercak kecil berwarna coklat muda dengan cincin kuning di sekitar bercak, berbentuk bulat dan kering dengan diameter ± 0,5 cm.

Tahapan serangan, bermula dari Bercak kecil berbentuk bulat, berwarna kuning, kemudian Bercak membesar dan menyatu, menjadi coklat dengan lingkaran kuning selanjutnya menyebabkan daun keriting dan rontok. Akibatnya terjadi pengurangan hasil panen.

Selain daun, daerah lain yang diserang penyakit bercak daun adalah batang dan tangkai buah, sehingga buah menjadi rontok terutama sebelum matang.

Berdasarkan hasil penelitian (Singgih, 2017) insidensi mulai dari 7 – 56 HST kejadian penyakit 20-35%, dan pada 63-84 HST kejadian penyakit dapat mencapai 100%.

Cara Mengatasi penyakit bercak Daun Sempit Cercospora
Untuk mengatasi jamur patogen ini ada 3 cara yaitu melalui sistem ekologi, hayati dan sintesis

1. Pencegahan sistem ekologi
Pencegahan ini meliputi pengolahan lahan dan perbaian sistem irigasi, biasanya jamur patogen menyerang lahan lahan dengan unsur hara yang kurang, serta memiliki kelembaban yang berlebihan dan terus menerus. Perlu managemen irigasi yang baik, sehingga kuakitas tanah tidak mendukung perkembang biakan jamur patogen.

2. Pencegayan dengan agen hayati
Pemanfaatan Streptomyces sp. Diketahui memiliki potensi menjadi agen pengendalian penyakit bercak daun sempi pada tanaman karena memiliki kemampuan untuk menghasilkan antibiotik yang menginduksi ketahanan tanaman.

Selain itu Rhizobakteria banyak dilaporkan memiliki potensi sebagai biokontrol. Yaitu mikroorganisme yang banyak ditemukan dalam kompleks rhizosfer, pada permukaan akar (rizoplan), dan berada di dalam jaringan akar (endofit) (Soesanto, 2008).

3. Varietas Unggul
Pengendalian yang dilakukan dengan menggunakan varietas unggul. Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas padi Hitam Gagak dan Pandan Wangi dikategorikan tahan sedangkan IR64, Inpari4, Sunggal, Ciherang kurang tahan (ketahanan sedang) terhadap C. oryzae. (Lakshita.dkk, 2019)

4.Pupuk Organik
Pupuk organik diperlukan karena mengandung keragaman mikroorganisme yang dapat memiliki fungsi perlindungan,selain itu proses komposting biasanya menghasilkan bakteri asam laktat yang dapat membunuh baketri patogen. Pupuk organik yang lengkap disertai dengan bahan yang dibakar tidak sempurna atau biocher/arang aktif sangat berguna dalam pencegahan jamur patogen.

Menurut, (Sudir.dkk, 2002) kombinasi antara pupuk organik dengan unsur K memberikan hasil nyata dalam menekan intensitas penyakit busuk batang dan bercak daun Cercospora. Hasil penelitian lain juga menunjukkan bahwa kombinasi pupuk KCl dengan ZincMicro mampu menekan keparahan penyakit bercak daun coklat (Cercospora henningsii) pada daun ubi kayu (Wulan.dkk, 2020)

5. BioFungisida
Beberapa bahan alami dapat digunakan dalam pembuatan biofungisida untuk memcegah penyakit bercak daun sempit cercospora, diantaranya:
Tanaman vevet bean (Mucuna spp.) merupakan tanaman yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai bahan biopestisida, ekstrak biji dan daunnya dapat menekan pertumbuhan Cercospora sp hingga 70,85% ( Yulia, dkk. 2008)

Kipahit salah satu bahan alami sebagai biofungisida, merupakan gulma berdaun lebar yang mengandung senyawa flavonoid, tannin, terpenoid, dan saponin. Dengan penyemprotan empat kali dalam 15 hari, dengan konsentrasi 50 g/l dan 75 g/L dapat menurunkan tingkat keparahan penyakit sejak 60 hst sampai 70 hst (Rexa.dkk, 2013)

6. Pestisida/fungisida
Beberapa fungisida sintetis pertanian untuk penyakit bercak daun sepmit cercospora, diantaranya: Antracol (Padi), Folicur gold, trivia (kacang tanah/panjang), Nativo (cabai) 

Posting Komentar untuk "Cara Mengatasi Penyakit Bercak Sempit/ Mata katak (Padi, Cabai, Kacang Tanah)"