Cara Petani Mengolah Sampah untuk Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Halo sobat farmers!. Sampah adalah hasil samping dari produksi industri nonorganik ataupun organik yang tidak terpakai.  Hasil samping ini seringkali menjadi masalah lingkungan yang mempengaruhi ekosistem kehidupan, baik di laut, darat ataupun udara. Cara Petani Mengolah Sampah untuk Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca 

Gerakan klasik, buang sampah pada tempatnya, nampaknya tidak berhasil. Solusi cepat yang ditawarkanpun nampaknya memberi efek yang tambah besar lagi, misalnya pembakaran limbah pertanian yang berefek pada pelepasan gas metana yang membuat suhu bumi meningkat melalui proses yang disebut efek rumah kaca. 

Sampah menuju titik akhirnya bisa menjadi buruk dan bisa menjadi baik. Solusi bijak yang ditawarkan adalah edukasi pengolahan sampah menjadi bermanfaat. 

Sebagai petani dan peternak, idnfarmers telah banyak memberikan edukasi tutorial bagaimana memanfaatkan sampah organik menjadi pupuk ataupun pakan ternak. 

Cara Mengolah Sampah untuk Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Pembuatan pupuk organik

Berikut cara kami mengolah sampah organik untuk pupuk dan pakan ternak

1. Pembuatan pupuk organik  

Cara paling sederhana yang kami lakukan dalam mengolah sampah adalah membuat pupuk organik. Berikut beberapa cara mengolah sampah menjadi pupuk organik

a. Pengomposan 

Pengomposan adalah cara paling umum dalam membuat pupuk organik dari sampah. Caranya sangat simple, yaitu dengan menempatkan sampah dalam wadah tertutup, lalu menambahkan biang bakteri pengurai, dalam 1-2 minggu pupuk kompos siap di kembalikan lagi pada tanaman sebagai pupuk. 

Berdasarkan jenis bakteri pengurai yang dapat digunakan, kami biasa menggunakan 2 jenis yaitu 

  • EM4 (Efektive Mikroorganisme), bakteri pengurai ini dapat Anda beli di toko pertanian dengan harga kurang lebih 30ribu. Aplikasinya, Anda hanya perlu 30-50ml yang dilarutkan dalam seember air lalu sirmkan pada sampah organik dalam wadah, lalu di tutup rapat.
  • MOL (Mikroorganisme lokal), Nah jika Anda ingin lebih kreative lagi atau membuat pupuk kompos tanpa biaya, Anda bisa membuat bakteri pengurai sendiri yang disebut MOL. Cara membuat Mol sangat mudah, Anda hanya perlu bahan organik seperti kedebong pisang yang dicacah kecil dalam air beras lalu tambahkan gula merah dan simpan dalam wadah tertutup maka MOL bisa digunakan sebagai starter dalam pengomposan.  
Baca juga: Cara membuat MOL

Berdasarkan wadah yang digunakan dalam pengomposan, kami biasa menggunakan beberaapa cara, yaitu;

  1. Terpal, wadah paling simpel adalah menggunakan terpal, campurkan bahan organik diatas terpal, lalu siram dengan starter bakteri, dan lipat terpal. 
  2. Tong, selain itu Anda juga dapat menggunakan tong besar, dengan cara yang sama, campurkan bahan organik dalam tong dan siram dengan bakteri pengurai, lalu tutup rapat. 
  3. Lubang, cara paling sederhana yang dapat Anda lakukan, jika tidak memiliki terpal atau tong, dan atau sekedar ingin ikut andil dalam Zero waste untuk alam, buat lubang besar ditanah 50-100cm, jika untuk pupuk kompos baiknya di plaster dengan semen agar tidak masuk rembesan air, terakhir tutup rapat. Selain dapat anda bongkar kembali sebagai pupuk cair, hal itu dapat menjadi solusi kemana limbah pertanian akan dibuang. 
  4. Urai di tempat, cara palaing masabodo yang dapat Anda lakukan adalah cukup kumpulkan limbah tersebut di sisi lahan, susun berjajar dengan model berlapis, setiap lapisannya semprotkan EM4, lalu timbun lagi, lalu smeprotkan lagi, lalu timbana lagi dan seterusnya. Selain dapat mengurangi beban biaya pengolahan dan tempat pengomposan, itu juga memudahkan untuk ditebar langsung ketika sudah habis terurai. 

b. Pupuk cair



Selain pupuk kompos, anda juga bisa membuat pupuk cair dari sampah organik. Caranya adalah membuat reaktor sederhana atau yang disebut "Reaktor ember tumpuk".  Cara kerjanya, Anda bisa mengisi ember yang satu dengan sampah organik basah seperti sayuran, dan satunya sebagai penampung air lindi dari sampah tersebut, yang kemudian dapat diaplikasikan langsung ke tanaman. 

 

2. Pakan ternak



Solusi paling menguntungkan dari sampah organik atau limbah pertanian adalah menjadi pakan ternak. Indonesia dengan komoditas pangan utama bagi petani yaitu tanaman padi, jagung dan kedelai, biasanya menghasilkan limbah 4-60% yang sangat besar. 

Limbah pertanian memang menjadi bagian paling membosankan, kita ingin limbah ini segera bersih dari lahan untuk penanaman kembali, di sisi lain solusi yang ditawarkan berjalan lambat. Adapun solusi instan adalah pembakaran, dan itu sangat merusak lingkungan yang dapat menyumbang emisi gas semakin besar. 

Cara paling menguntungkan dari limbah pertanian adalah dijadikan sebagai pakan ternak. Kami idnfarmers yang juga merupakan peternak, tidak menyia-nyiakan sisa pertanian ini. 

a. Jenis ternak pemakan limbah pertanian


Berdasarkan manfaatnya, limbah pertanian ini dapat menjadi pakan ternak untuk beberapa hewan ternak antara lain: 

  • Pakan sapi, sapi adalah salah satu hewan ternak utama yang paling umu untuk mengurangi limbah pertanian seperti padi, jagung dan kedelai. Selain sapi beberapa hewan ternak lainnya yang dapat menjadi solusi adalah, kambing dan kerbau. 
  • Pakan entok, tidak hanya hewan mamalia, unggas juga dapat menjadi solusi limbah organik, sayur-sayuran lunak lainnya. Caranya sederhana, cukup cacah, lalu kukus dan berikan dengan campuran bahan lainnya.
  • Pakan Magot, yang paling gampang adalah pakan magot, tidak perlu diolah, limbah tanaman sayuran dapat habis dimakan magot. 
  • Pakan ulat sutra, selain itu beberapa bahan organik sisa juga dapat dijadikan sebagai pakan budidaya ulat sutra. 
  • Pakan jangkrik, tidak hanya magot, anda juga bisa budidaya jangkrik dengan pakan dari limbah sayur-sayuran. 

Baca juga: Cara fermentasi jerami untu pakan ternak jangka panjang

b. Pakan ternak tahan lama

Sebagai pakan ternak sapi atau kambing pada umumnya juga memiliki kndala terkait penyimpananannya. Karena umumnya limbah pertanian ini hanya semusim dan musim panen biasnya bersamaan, artinya tentu tidak akan habis dimakan oleh hewan ternak, jika di timbun saja tentu akan rusak. 

Solusinya adalah buat pakan ternak tahan lama, berikut caranya:

  1. Pakan ternak fermentasi, nah solusi pakan ternak tahan lama adalah membuat pakan ternak fermentasi, selain dapat menjadi solusi bagi limbah pertanian, itu juga dapat menjadi stok pakan ternak di musim kemarau. 
  2. Pakan silase, pembuatan pakan silase juga dapat menjadi solusi untuk bahan pakan ternak yang melimpah sebagai pakan tahan lama. 
 
Kesimpulannya, cara mengolah sampah organik untuk mengurangi emisi gas rumah kaca adalah dengan memanfaatkannya kembali. Ada istilah baru dalam pertanian organik, yaitu dari alam kembali ke alam, artinya apa yang hadir di alam ini jika dimanfaatkan dengan baik, maka baik pula untuk alam. Tetapi sebaliknya, apa yang hadir di alam ini, tidak di olah dengaan baik, maka akan menjadi masalah bagi alam, seperti kasus efek rumah kaca. 



Semoga artikel Cara Petani Mengolah Sampah untuk Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca. Semoga bermanfaat! 

Posting Komentar untuk "Cara Petani Mengolah Sampah untuk Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca "