Cara Bertani Organik tanpa Biaya (Sistem Ember Tumpuk dan Reaktor Arang)

Bertani organik adalah bertani dengan memanfaatkan bahan-bahan organik atau bahan sisa mahluk hidup yang tersedia dialam. Bertani organik merupakan kembalinya sistem bertani lama sebelum bahan-bahan kimia masuk ke lahan pertanian, pada awalnya manusia adalah petani organik, kemudian menuju pase dimana orang-orang mulai berpikir tentang "cara memetik hasil dalam tempo sesingkat-singkatnya". 



Munculah bahan kimia yang menjanjikan segala sesuatu menjadi lebih mudah, menyediakan nutrisi tanaman dalam kadar makro sehingga mempercepat pertumbuhan dan hasil. Tapi pada akhirnya, segala sesuatu harus dibayar mahal, hukum alam selalu konstan, menyediakan nutrisi tanaman dengan instan menyeret kondisi dimana kebetergantungan manusia dan tanaman, tanah tidak mampu lagi memutar rantai mikro nutrisi, ketika masa unsur instan dari bahan kimia sudah habis, tanah tak lebihnya media hampa.

Tren ini kemudian berlanjut pada biaya, bahan-bahan kimia ini melalui peraturan, hukum, birokrasi dan politik, suguhan awalnya memang murah, subsidi, sampati titik kebergantungan dan orang-orang percaya tanpa pupuk kimia tanaman tidak akan menghasilkan, harga naik sehingga bertani seakan nampak tidak lagi menjanjikan.

Bertani organik, bukan pilihan apalagi alternatif, tapi kesadaran bahwa kita harus kembali pada jalur yang benar, bekerja pada sistem alam seharusnya memang mesti mengikuti pola rantai untuk saling menguntungkan.

Konsep Bertani Organik
Sebelum kita bahas cara bertani organik, yang perlu dipahami adalah bagaiamna bahan organik tersebut dapat kembali ketanah dan bermanfaat baik bagi tanaman, Dan konsep dari bertani organik adalah mengembalikan material penyusun organisme dalam bahan organik tersebut kedalam tanah.

Mengembalikan material penyusun organisme (Bimoassa) tersebut ketanah, dalam sistem pertanian yang tren kemudian dikenal dengan istilah pupuk organik, pukpuk kompos, pupuk cair dan lain-lian. Yang pada konsepnya semua bahan organik tersebut dikembalikan ketanah melalu 3 jalan atau dikenal dengan tribio, yaitu:

  1. Bagian keras seperti batang kayu, cabang, ranting dll dibuat menjadi arang hidup (biochar), prosesnya bahan tersebut diarangkan melalui pembakaran tanpa oksigen (pirolisis), arang yang dihasilkan di hidupkan (pengaktifan) dengan merendamnya dalam pupuk organik cair (POC) sehingga menjadi biochar. Biochar dapat diaplikasikan langsung ke dalam tanah, dapat di letakkan diatas permukaan tanah sebagai mulsa atau menjadi bagian komponen dalam pembuatan pupuk kompoa. Biochar dalam tanah dapat bertahan beberapa abad.
  2. Bagian berair seperti sayur basah, buah, susu, daging dapat dibuat menjadi pupuk organik cair (POC) dalam reaktor biokompos Hi (menggunakan agen larva lalat hitam BSF atau Hermetia illucens). Pupuk organik cair (POC) dapat digunakan sebagai sumber hara nutrisi tanaman, diaplikasikan langsung melalui penyemprotan atau disiram pada tanaman atau lewat tanah, sebagai aktivator atau inokulan dalam proses pengomposan dan mikroba yang digunakan untuk menghidupkan biochar. POC bermanfaat untuk jangka yang sangat singkat.
  3. Bagian lunak seperti; daun, kotoran ternak atau pupuk kandang, dibuat menjadi kompos melalui proses komposting. Komposting terdiri dari dua proses yaitu: (1) dekomposisi atau perombakan/penguraian, dan (2) rekomposisi/sintesis. Kompos dalam tanah dapat bermanfaat sampai 3-5 tahun. (Nasih, 2016)

Prinsip Bertani Organik
Prinsip dari bertani organik adalah mengambil sejumlah bahan organik dari bahan sisa yang tidak terpakai kemudian diubah bentuk fisik dan biologisnya lalu dikembalikan lagi pada tanah untuk menyuburkan tanaman.

Cara Kerja Bertani Organik
Setelah Mengetahui konsep dan prinsip dari bertani organik, selanjutnya adalah mengetahui mekansime kerja. Sama halnya seperti pupuk kimia atau bahan penyubur tanaman lainnya, dalam bertani organikpun kita membutuhkan formula yang tepat untuk diaplikasikan.

Sehingga para insinyur, akademisi, praktisi dan teoritis pertanian melakukan berbagai upaya menciptakan formula yang tepat bagi pertanian. Di lansir dari komunitas TRIBIO (Trilogi Biomasa), formula membuat biomassa dari bahan lokal yang ada disekitar, dengan takaran komposisi:
  • 10 bagian kompos
  • 10 bagian arang
  • 1 bagian Abu
  • Lindi (POC) secukupnya
  • Mikroba secukupnya
Baca: Cara Membuat Bioteaktor Ember Tumpuk, Pengomposan dan Arang sekam

Cara membuat biomassa pertanian siap pakai

Jika kompos masih mentah
  • Buat larutan Lindi kepekatan 10% (100 ml lindi + air 900 ml)
  • Rendam arang dalam larutan no (1) selama 24 jam. Lebih lama lebih baik. Ikut sertakan arang dalam proses pengomposan sehingga diperoleh kompos-arang yang matang.
  • Buat campuran kompos-arang, abu aduk sampai merata, tambahkan larutan POC dan mikroba secukupnya
  • peram campuran (3) selama 1 minggu. Makin lama makin baik.
Jika kompos sudah matang
  • Buat larutan POC kepekatan 10% (100 ml POC + air 900 ml)
  • Rendam arang dalam larutan no (1) selama 24 jam. Lebih lama lebih baik.
  • Buat campuran kompos, arang, abu aduk sampai merata, tambahkan larutan POC dan Mikroba secukupnya
  • peram campuran (3) selama 1 minggu. Makin lama makin baik.

Refrensi:
Tribio Biomassa Comunity

Posting Komentar untuk "Cara Bertani Organik tanpa Biaya (Sistem Ember Tumpuk dan Reaktor Arang)"