Fungsi dan Perbedaan POC, Eco Enzym, Bio Enzym, MOL, EM dan Air Lindi

Fungsi dan Perbedaan POC, Eco Enzym, Bio Enzym, MOL, EM dan Air Lindi. Dunia pertanian organik saat ini sudah mulai memiliki banyak peminat di indonesia, mulai dari petani tabulampot, hidroponik hingga pertanian persawahan. Alasan yang pasti adalah kesadaran dan tekanan, kesadaran akan manfaat jangka panjang serta biaya murah dan tekanan akan biaya mahal dan kelangkaan pupuk kimia.

Dalam pertanian organik ada beberapa istilah yang sangat sering didengar khususnya oleh para pemula seperti POC, Eco Enzym, Bio Enzym, MOL, EM dan Biochair, berikut penjelasan dan perbedaannya.


1. POC

Pupuk Organik Cair (POC) adalah pupuk yang berbentuk Cairan yang bahan dasarnya adalah bahan alami sisa atau limbah organik melalui jalan difermentasi. POC adalah produk jadi yang bisa langsung diaplikasikan pada tanaman.

Bahan bahan organik pembuatan POC
Hewani; kotoran hewan, air seni
Tumbuhan; sayur, dedaunan, buah-buahan
Limbah rumah tangga; nasi bekas, air beras.

Komposisi umum pembuatan POC
  • MOL atau Bakteri Activator
  • Bahan Organik 3 bagian
  • Airnya 10 bagian
  • Fermentasi (di sekap dalam wadah tertutup dalam jangka waktu tertentu)
  • Jauhkan dari Paparan Matahari Langsung
  • Fermentasi daianggap berhasil jika menghasilkan aroma khas, alkohol.

Contoh pembuatan POC:
MOL atau EM
Bahan Organik 3kg
Airnya 10 liter
(Perbandingan tidak mutlak)

2. Eco Enzym

Eco Enzym (EE) adalah bahan hasil permentasi yang dibuat dari bahan organik dengan konsep lebih sehat dan terkontrol sehingga bisa digunakan sebagai bahan rumah tangga seperti pengepel lantai atau disenfektan, sebagai hand sanitizer, penetral udara ruangan, pencuci buah dan sayur, pembersih kolam air bahkan bisa digunakan sebagai obat gatal dan luka bakar.

Istilah Eco Enzym merupakan istilah atau nama produk yang di berikan oleh pendiri asosiasi pertanian organik thailand, Dr. Rosukon Poompanvong.

Unsur bahan pembuatan eco enzym yaitu:
Bahan organik
  • Gula (gula merah/ gula tebu)
  • Air
  • Perbandingan (3:1:10)
  • Dipermentasi hingga 3 bulan dengan tanda berwarna hitam coklat dengan aroma tape/permentasi.

Perbedaan Eco Enzym dengan POC yaitu:

  • Eco enzym menggunakan bahan organik yang masih seger/ tidak busuk, sedangkan POC dapat menggunakan bahan busuk
  • Eco Enzym biasanya hanya dobuat dari sayuran dan buah-buahan sedangkan POC bisa berasal buah, sayur, limbah rumah tangga dan juga kotoran ternak.
  • Eco enzym hanya menggunakan air gula sebagai bahan permentasi. Sedangkan POC menggunakan bakteri activator EM atau MOL.
  • Eco enzym menggunakan perbandingan bahan dengan air (3:10) sedangkan POC bisa dari (1:1) atau perbandingan lainnya.
  • Eco enzym karena hanya menggunakan bahan gula maka membutuhkan waktu fermentasi min 3 bulan sedangkan POC lebih cepat 2-3 minggu.
  • Eco enzym menggunakan bahan terkontrol sehingga penggunaannya lebih luas bahkan untuk keperluan rumah tangga sedangkan POC hanya untuk tanah dan tanaman.

3. Bio Enzym

Bio Enzym adalah istilah umum untuk pembuatan bahan organik permentasi spesifik, salah satu contoh dari bio enzym adalah Eco Enzym.

4. MOL

Mikro Organisme Lokal (MOL) adalah mahluk hidup berukuran aangat kecil yang dimanfaatkan sebagai starter/activator dalam pembuatan pupuk organik kompos atau pupuk organik cair (POC) yang dibuat melalu bahan-bahan sederhana/lokal.

Karena dapat digunakan sebagai bahan aktivatir atau starter maka secara umum kandungan MOL yaitu; bakteri potosintesis, Ragi (yeast), Bakteri pengurai( loctabacillus sp) dll.

Unsur bahan umum pembuatan MOL
  • Molase atau Gula dan
  • Sumber Mokroorganisme dari Bahan organik seperti nasi basi, bekas tape singkong, mol batang atau bonggol pisang.
Baca: BAl alternative MOL dan EM

5. EM

Efektif Mikroorganisme (EM) adalah kultur campuran lima kelompok mikroorganisme yang mampu melakukan biodegradasi limbah organik seperti; Lactobacillus sp., bakteri penghasil laktat, bakteri fotosintetik, Streptomyces sp. dan ragi (Setiawan, 2012). Produk EM yang paling terkenal adalah EM4 yang mungkin berarti terdiri darin4 mikroorganisme.

EM bisa disebut versi unggul dari MOL mikroorganisme lokal yang dibuat dari bahan seadanya tanpa selektif. Sehingga fungsinya sama, sebagai starter atau aktivator dalam pembuatan pupu organik.

6. Air Lindi

Air lindi adalah air yang berasal dari paparan atau perasan timbunan sampah. Dalam pemanfaatanya di pertanian organik, air lindi biasanya dari bahan-bahan organik yang dikehendaki misalnya melalui bioreaktor ember tumpuk.

Jika bahan organik hanya berisi limbah sayur dan buah, bisa menghasilkan air lindi murni. Tapi jika ada campuran seperti air beras atau gula/senyawa turunannya seperti karbohidrat bisa jadi terjadi permentasi yang menghasilkan MOL dan dapat digunalan sebagai starter dalam pembuatan pupuk organik. 


Alternatif dan Logika Pemakaian
Jangan dibuat bingung dengan istilah, jika punya produk POC yang sudah jadi, maka anda tidak perlu mencari bahan aktivator lagi seperti MOL atau EM untuk membuat POC yang baru cukup gunakan POC yang sudah jadi sebagai biang mikroorganisme aktivator untuk memperbanyak POC, kecuali  jika anda ingin membuat Eco enzym. 

Jika anda ingin membuat MOL murni dari bahan organik (BO) maka jangan tambahkan EM4 maka jadinya POC (Kasus studi ilmiah mahasiswa)

Demikian artikel Fungsi dan Perbedaan POC, Eco Enzym, Bio Enzym, MOL, EM dan Air Lindi. Silahlan kritik saran dan tambahan pengalamannya petani indonesia.

1 komentar untuk "Fungsi dan Perbedaan POC, Eco Enzym, Bio Enzym, MOL, EM dan Air Lindi "