Membuat Pupuk Organik dari Limbah Tomat
Membuat Pupuk Organik dari Limbah Tomat . Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Miil) merupakan tanaman sayuran banyak dibudidayakan. Tomat salah satu komoditi yang multiguna, tomat tidak hanya berfungsi sebagai sayuran dan buah saja, tetapi juga sering dijadikan pelengkap bumbu masak, minuman segar, sumber vitamin dan mineral, dan bahan pewarna alami, bahkan tomat dapat digunakan sebagai bahan dasar kosmetik atau obat-obatan. Hal ini mempertahankan keberadaannya untuk terus dibudidayakan (Purwati dan Khairunisa, 2007). Namun dari hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) pada tahun 2010-2014 menunjukkan konsumsi buah tomat di Indonesia rata-rata lebih kecil dibandingkan dengan ketersediaannya.
Produksi buah tomat yang berlebih ditambah dengan sifatnya yang tidak tahan akan penyimpanan seringkali menjadi limbah lingkungan. Menurut (Romli, dkk. 2015) Sentra produksi tomat menghasilkan limbah hingga 20-50%. Limbah buah ini hanya mengalami kerusakan fisik dan masih mengandung karbohidrat yang tinggi.Cara membuat pupuk organik dari limbah tomat
Ditinjau dari beberapa studi ilmiah, ada beberapa cara pembuatan pupul organik limbah tomat, yaitu:1. Limbah Tomat sebagai Pupuk Kompos
Pupuk kompos merupakan solusi paling umum untuk berbagai jenis bahan organik. Komposting merupakan solusi yang sangat efektif bagi limbah pertanian seperti limbah buah tomat, selain dapat mengatasi masalah lingkungan, pembuatan pupuk kompos bisa menjadi alternatif pupuk tanaman dan kegiatan bertani organik dengan biaya murah.Berdasarkan hasil penelitian limbah tomat sebagai bahan pupuk kompos tidak kalah dengan bahan kompos kotoran sapi. Studi yang dilakuan, Evi dwi.dkk (2018) limbah tomat yang dicampur kulit pisang menghasilkan pupuk kompos dengan karakter kimia pH 10,1 kandungan Nitrogen 2,45%, Pospor 0,36%, Kalium 15,20% dengan Rasio C/N 16,73%. Berdasarkan SNI: 19-7030-2004, kadar minimum N yaitu 0,4%, P 0,1%, K 0,2% dan C/N rasio 10-20. Sehingga kompos yang terbuat dari limbah tomat yang dicampur kulit pisang telah memenuhi standar kompos yang baik
Cara Membuat Pupuk Organik (Kompos) dari Limbah Tomat
- Siapkan limbah tomat dan kulit pisang (1:1) atau dengan bahan organik lainnya
- Siapkan EM4 atau Mol sebagai dekomposer
- Limbah tomat dan kulit pisang di potong kecil-kecil dan dikurangi kadar airnya dengan diperas atau dijemur
- Buat larutan dekomposer dalam air dengan perbandingan (1:10)
- Siramkan larutan dekomposer di campuran bahan organik secara merata
- Campuran bahan ditempatkan dalam wadah tertutup atau menggunakan terpal yang tidak tembus udara
- Biarkan terdekonposer selama 2-3 minggu
- Pupuk kompos bisa digunakan pada tanah atau tanaman.
2. Limbah Tomat sebagai Pupuk Organik Cair pengganti AB Mix
AB Mix adalah salah satu nutrisi yang paling umum digunakan dalam hidroponik, dan tentunnya akan menambah beban biaya bertani jika bergantung padanya. Limbah tomat bisa jadi salah satu alternatif yang dapat di konversi menjadi pupuk cair organik pengganti AB Mix.
Sebuah penelitian dari Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (2018) Pupuk Organik Cair (POC). Membandingkan efektivitas limbah sayur dan buah untuk pupuk cair orgnaik hidroponik. Limbah sayur terdiri dari sawi hijau, sawi putih, buncis sedangkan limbah buah terdiri dari tomat, dan pepaya lalu difermentasi dengan bantuan bakteri dalam larutan EM4 selama 15 hari. Setelah itu, hasil fermentasi diuji pada tanaman hidroponik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa limbah buah Tomat dan paepaya lebih bagus dari limbah sayur meskipun hasilnya tidak jauh berbeda sehingga dapat disimpulkan bahwa pupuk organik cair dari limbah sayur dan buah dapat digunakan sebagai alternatif pengganti AB mix.
Menurut Buana, dkk. (2017) untuk membuat pupuk organik cair dengan bahan baku tomat. Pertama, dikeringkan dan perlu ditambahkan sayuran atau buah lain yang mengandung unsur kalium, nitrogen ataupun phospor supaya memperoleh hasil yang lebih baik.
EM4 adalah produk bakteri aktivator yang paling umum digunakan dan banyak ditemukan ditoko-toko pertanian. Dengan adanya limbah tomat ini, kita bisa membuat MOL yang memiliki manfaat dan fungsi yang sama seperti EM4.
Dari Hasil penelitian mahsiswa UNNES Deasy (2015) menemukan kesamaan grafik fluktuasi suhu, pH, dan kelembaban harian proses pengomposan menggunakan bioaktivator EM4 dan MOL limbah tomat berlangsung dengan normal. Persentase penyusutan volume kompos dengan EM4 sebesar 48,12%, sedangkan penyusutan volume kompos dengan MOL limbah tomat sebesar 48,46%. Kualitas fisik kompos berdasarkan penilaian responden diperoleh skor maksimul pada 30 pada kriteria warna dan tekstur, sedangkan mendapatkan skor 29 dan 27 pada kriteria tekstur. Hasil analisis kimia pada unsur kadar air, pH, C/N rasio, P2O5, dan K2O kompos dengan bioaktivator EM4 berturut-turut 52,9%; 7,10; 18,42; 0,13; dan 0,07. Sedangkan kompos dengan bioaktivator MOL limbah tomat berturut-turut 58,3%; 7,26; 13,98; 0,38; dan 0,05. Dari penelitian tersebut Kualitas fisik kompos dan kimia kompos, keduanya memenuhi kriteria standar yang ditetapkan SNI 19-7030-2004.
Hasil penelitian lain dari universitas Muhamadiyah Surakarta Anif, dkk. (2010)., menunjukkan bahwa MOL limbah tomat dapat mempercepat proses pembuatan kompos organik, yaitu 40-47 hari sedangkan yang menggunakan EM-4 adalah 50-55 hari dan kombinasi antara limbah tomat dan EM-4 adalah 45-46 hari.
Penelitian uji evektifitas dari UIN Sumut Efrida (2018) pada tanaman cabai menunjukkan bahwa MOL dari bahan limbah tomat dan air kelapa berpengaruh terhadap peningkatan pertumbuhan dan produktivitas tanaman cabai. Konsentrasi limbah tomat MOL yang paling efektif dan limbah air kelapa untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi cabai adalah 15 ml/L air.
Menurut Penelitian lain oleh Fanny dkk ( 2020) menemukan bahwa MOL dari campuran sayur dan tomat merupakan formula terbaik dalam meningkatkan tinggi tanaman, jumlah bunga dan mempercepat usia berbunga 80%, serta meningkatkan bobot basah cabai per tanaman.
Hasil uji evektifitas MOL oleh Danang (2018) menunjukan bahwa: Membuat kompos dengan bahan baku kotoran ayam, secam, dan limbah sayuran dengan bahan kotoran ayam 3kg, secam 3kg, limbah sayuran 3kg dan Mol tomat 2% menghasilkan N sebesar 4,05%, nilai P sebesar 6,15% dan nilai K sebesar 6,70%.
Menurut Buana, dkk. (2017) untuk membuat pupuk organik cair dengan bahan baku tomat. Pertama, dikeringkan dan perlu ditambahkan sayuran atau buah lain yang mengandung unsur kalium, nitrogen ataupun phospor supaya memperoleh hasil yang lebih baik.
Cara Membuat Pupuk Organik Cair dari Limbah Buah Tomat, yaitu:
- Sediakan limbah tomat dan bahan organik lainnya seperti pepaya, kulit pisang dll (Bahan organik berguna)
- Dicacah kecil-kecil atau diblander
- Untuk tomat dijemur hingga kering
- Buatkan larutan dekomposer atau bakteri aktivator dari EM4 atau MOL dalam air (1:10) cairan ini sekaligus menjadi pelarut bagi bahan organik, paling tidak cukup merendam semua bahan organik.
- Bahan bahan organik (tomat, kulit pisang, pepaya dll) dicampur (perbandingan tidak baku)
- Tambahkan larutan aktivator
- Buatkan selang pembuangan gas pada wajah dengan ujung selang keluarnya dimasukan dalam botol plastik berisi air (agar udara dari luar tidak masuk)
- Fermentasi 2-3 minggu
- Pisahkan cairan dari residu.
3. Pembuatan MOL pengganti EM4 dari Limbah Tomat
MOL adalah bahan dekomposer yang berisi bakteri aktivator yang berfungsi mengurai dan mengeksplor senyawa senyawa berguna dari bahan-bahan organik, meningkatkan unsur hara sehingga menambah manfaat dan mudah diserap tanaman.EM4 adalah produk bakteri aktivator yang paling umum digunakan dan banyak ditemukan ditoko-toko pertanian. Dengan adanya limbah tomat ini, kita bisa membuat MOL yang memiliki manfaat dan fungsi yang sama seperti EM4.
Cara Membuat MOL dari Limbah Buah Tomat, yaitu:
- Siapkan buah tomat dan bahan organik lainnya
- Buatkan larutan glukosa dari gula pasir atau gula nersh (5 sdm/liter air) atau menggunakan air kelapa
- Larutkan bahan organik dengan air glukosa dalam wadah tertutup
- Berikan selang pembuangan gas dengan ujung selang keluar ke botol plastik berisi air agar udara dari luar tidak masuk
- Diamkan selama 2-3 bulan
- Pisahkan cairan dengan residu
- Mol siap digunakan untuk membuat pupuk organik/kompos/POC.
Dari Hasil penelitian mahsiswa UNNES Deasy (2015) menemukan kesamaan grafik fluktuasi suhu, pH, dan kelembaban harian proses pengomposan menggunakan bioaktivator EM4 dan MOL limbah tomat berlangsung dengan normal. Persentase penyusutan volume kompos dengan EM4 sebesar 48,12%, sedangkan penyusutan volume kompos dengan MOL limbah tomat sebesar 48,46%. Kualitas fisik kompos berdasarkan penilaian responden diperoleh skor maksimul pada 30 pada kriteria warna dan tekstur, sedangkan mendapatkan skor 29 dan 27 pada kriteria tekstur. Hasil analisis kimia pada unsur kadar air, pH, C/N rasio, P2O5, dan K2O kompos dengan bioaktivator EM4 berturut-turut 52,9%; 7,10; 18,42; 0,13; dan 0,07. Sedangkan kompos dengan bioaktivator MOL limbah tomat berturut-turut 58,3%; 7,26; 13,98; 0,38; dan 0,05. Dari penelitian tersebut Kualitas fisik kompos dan kimia kompos, keduanya memenuhi kriteria standar yang ditetapkan SNI 19-7030-2004.
Hasil penelitian lain dari universitas Muhamadiyah Surakarta Anif, dkk. (2010)., menunjukkan bahwa MOL limbah tomat dapat mempercepat proses pembuatan kompos organik, yaitu 40-47 hari sedangkan yang menggunakan EM-4 adalah 50-55 hari dan kombinasi antara limbah tomat dan EM-4 adalah 45-46 hari.
Penelitian uji evektifitas dari UIN Sumut Efrida (2018) pada tanaman cabai menunjukkan bahwa MOL dari bahan limbah tomat dan air kelapa berpengaruh terhadap peningkatan pertumbuhan dan produktivitas tanaman cabai. Konsentrasi limbah tomat MOL yang paling efektif dan limbah air kelapa untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi cabai adalah 15 ml/L air.
Menurut Penelitian lain oleh Fanny dkk ( 2020) menemukan bahwa MOL dari campuran sayur dan tomat merupakan formula terbaik dalam meningkatkan tinggi tanaman, jumlah bunga dan mempercepat usia berbunga 80%, serta meningkatkan bobot basah cabai per tanaman.
Hasil uji evektifitas MOL oleh Danang (2018) menunjukan bahwa: Membuat kompos dengan bahan baku kotoran ayam, secam, dan limbah sayuran dengan bahan kotoran ayam 3kg, secam 3kg, limbah sayuran 3kg dan Mol tomat 2% menghasilkan N sebesar 4,05%, nilai P sebesar 6,15% dan nilai K sebesar 6,70%.
Demikian artikel tentang Membuat Pupuk Organik dari Limbah Tomat. Semoga bermanfaat!
Refrensi:
Deasy Amalia Wulandari. 2015. Penggunaan EM4 dan Mol Limbah Tomat Sebagai Bioaktivator Pada Pembuatan Kompos Daun. Universitas Negeri Semarang.
Refrensi:
Deasy Amalia Wulandari. 2015. Penggunaan EM4 dan Mol Limbah Tomat Sebagai Bioaktivator Pada Pembuatan Kompos Daun. Universitas Negeri Semarang.
Posting Komentar untuk "Membuat Pupuk Organik dari Limbah Tomat "
Posting Komentar